Ditelan Longsor, Kampung Ranca Nangka Kini Disebut Jang Jin

Kamis, 16 Januari 2020 15:16 WIB

Anak-anak korban longsor saat bernyanyi di depan para dewan, mereka menyindir longsor telah mengusir mereka dari kampungnya di Ranca Nangka, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu 15 Januari 2020. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Jakarta - Dusun Ranca Nangka, Sukajaya, Kabupaten Bogor kini hilang setelah diterjang longsor pada 1 Januari 2020 lalu.
Sebanyak 120-an rumah yang ada di dusun itu rata dengan tanah, hanya tersisa dua yang masih terlihat, tapi itu pun rusak parah.

Dusun di kaki Gunung Halimun itu kini ditinggal pergi penghuninya. Warga setempat, Jamaludin 69 tahun, mengatakan bencana longsor itu menghancurkan sepenuhnya kampung tersebut. "Penduduk sudah tak punya apa-apa lagi," kata Jamal yang mengaku dirinya sebagai ketua RW sejak era Presiden Suharto.

Selain rumah dan bangunan gedung fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah dan madrasah, sawah ladang dan perkebunan milik warga pun hilang tak bersisa. Juga kandang ternak berikut isinya, raib ditelan ganasnya longsor. Jamal mengatakan, sulit baginya mempercayai bencana longsor menggulung kampungnya. Pasalnya sejak puluhan tahun lalu, bencana tidak pernah seganas saat ini.

Dulu kalau pun ada hujan besar, paling melongsorkan tebing gunung dan itu pun jauh dari permukiman. "Kini warga 776 jiwa mengungsi di Cipugur," ucap Jamal.

Namun demikian, Jamal menyebut sebelum bencana terjadi, tokoh ketua adat setempat yang dipanggil Pu'un mengaku diberi pesan oleh penunggu gunung.

Advertising
Advertising

Sang Pu'un, kata Jamal, meminta dia untuk memberitahu warga Dusun Ranca Nangka secepat mungkin meninggalkan kampung.

Menurut Pu'un, sang penunggu gunung yang disebut Mbah Putih atau bernama Raden Lanang Buana sudah tak kuat menahan dan menjaga gunung.

Sehingga Mbah Putih pun, kata Jamal, akan kembali ke gunung Cirebon. "Ya itu percaya atau tidak kembali ke diri masing-masing, tapi kami sebagai pelaku adat percaya akan hal itu," ucap Jamal.

Belum sempat semua pergi dari kampung, tapi longsor keburu datang. Beruntung, kata Jamal, kejadian longsor pada pagi hari. Saat itu kampung sepi, karena anak-anak pergi ke sekolah, sementara orang tua pergi ke ladang.

Warga Ranca Nangka yang berada di ladang melihat langsung bagaimana gunung ambrol dan menimpa kampung. Saat itu semua lari meninggalkan ladang dan menjauh sejauh mungkin. "Kalau kejadiannya (longsor) malam saat kami tidur, saya kira dari kami pun tidak ada yang tersisa, mati semua," kata Jamal.

Kini. kata Jamal, masyarakat setempat menyebut kampung itu sebagai Jang Jin. Dalam bahasa Sunda, ini berarti kampung jin.

Jamal dan beberapa warga kampung lain melarang Tempo mendatangi kampung tersebut.

Alasannya mereka menyebut, warga asli sana pun sudah tidak ada yang mau atau diijinkan ke sana, apalagi pendatang, karena sangat berbahaya dan sarat dengan mistis. Sehingga mereka kompak mengatakan, "Biarlah kampung itu kosong kami tinggalkan, Jang Jin."

Berita terkait

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

2 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

17 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

10 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

11 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

17 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya