Warga Kampung Melayu Kritik Toa Peringatan Banjir DWS

Sabtu, 18 Januari 2020 09:38 WIB

Kondisi toa peringatan dini banjir di RW03, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RW 03, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Aga mengkritik peringatan dini banjir dari perangkat disaster warning system (DWS). Menurut dia, suara pada toa peringatan banjir di wilayahnya kurang keras.

Kondisi itu diperparah dengan lokasi toa yang berada di ujung Jalan Inspeksi Kali Ciluwung atau tidak berada di tengah-tengah kampung. "Harusnya didirikan di tengah-tengah. Saya saja yang jaraknya sekitar 200 meter dari jalan kurang dengar apalagi warga yang di dalam-dalam," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 18 Januari 2020.

Tempo menemukan alat peringatan dini banjir di RW 03 berada di persimpangan antara Jalan Jatinegara Barat dengan Jalan Inspeksi Kali Ciliwung. Alat berupa tiang yang ujungnya memiliki empat corong pengeras suara itu berdiri persis di pinggir Kali Ciliwung.

"Di sini warga ada sekitar 4.200 jiwa. Pas banjir kemarin, 12 RT terendam semua," kata Aga.

Selain kurang keras, Aga mengatakan DWS sudah tidak berfungsi sejak 2016. Tawuran yang berujung kebakaran di wilayah itu disebut ikut menghanguskan bagian alat. Menurut Aga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mendatangi lokasi DWS beberapa waktu lalu. Mereka berjanji akan memperbaiki toa tersebut.

Advertising
Advertising

Kelurahan Kampung Melayu merupakan satu dari 14 titik rawan banjir yang sudah dipasangi alat peringatan dini banjir atau disaster warning system (DWS). BPBD DKI berencana mengadakan alat serupa di enam kelurahan lain dengan menghabiskan anggaran Rp 4,03 miliar.

Selain di RW 03, toa sejenis juga berada di RW 07 Kampung Melayu. Menurut ketua RW setempat, Majid, toa di wilayahnya masih berfungsi. Pada saat banjir di awal tahun 2020, seseorang sempat menyampaikan kondisi status siaga 1 dan 2 di pintu air Katulampa pada Selasa malam, 31 Desember 2019. Menurut dia, suara orang yang ada di toa berasal dari BPBD.

"Jadi sistemnya online gitu. Dari BPBD DKI Jakarta disiarkan pakai toa ini," ujar Majid.

Menurut Majid, pengelolaan toa dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. Alat peringatan dini di RW 07 itu disebut sudah berdiri sejak tahun 2009. Dia berujar, toa tidak bisa dioperasikan secara manual oleh warga.

"Selama ini cuma orang itu aja yang ngomong. Tempatnya dikunci juga," kata Majid.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

8 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

8 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

8 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

17 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya