Pengugat Proses Pemilihan Wagub DKI Singgung Soal APBD dan Banjir

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Febriyan

Sabtu, 18 Januari 2020 18:11 WIB

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pemilihan Wagub DKI Jakarta yang tak kunjung usai dinilai berdampak pada kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Michael yang mengajukan gugatan soal pemilihan pengganti kepala daerah yang meninggal atau mengundurkan diri ke Mahkamah Konstitusi.

Dalam berkas gugatannya, Michael mengambil contoh proses penyusunan APBD 2020 hingga penanganan banjir yang melanda Jakarta awal tahun ini. Menurut dia, molornya penyusunan APBD dan penanganan banjir yang tak maksimal merupakan dampak dari belum terpilihnya wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno.

"Akibatnya DKI telat mengesahkan APBD 2020, banjir di awal tahun, serta serapan anggaran DKI yang 57,17 persen," tulis Michael dalam permohonan gugatannya seperti dilansir laman resmi Mahkamah Agung, Sabtu 18 Januari 2020.

Michael menilai bahwa hal tersebut kemudian merugikan dirinya dan warga Jakarta yang ikut dalam pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Hal ini merupakan kerugian konstisional bukan hanya pemohon tetapi juga warga DKI Jakarta."

Advertising
Advertising

Michael mengajukan gugatan terhadap pasal 176 Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Pasal tersebut menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah atau wakilnya yang meninggal dunia atau mengundurkan diri diserahkan ke DPRD.

Menurut dia, proses pemilihan di DPRD tak memberikan kepastian hukum karena tak memiliki batas waktu. Alhasil, pemilihan Wagub DKI pun tak kunjung kelar meskipun Sandiaga Uno telah mundur selama lebih dari satu setengah tahun.

Dia meminta Mahkamah Agung untuk membatalkan pasal tersebut dan mengubah mekanisme pergantian antar waktu kepala daerah itu. Menurut dia, pemilihan pengganti Sandiaga Uno sebaiknya dilakukan melalui mekanisme pemilihan umum secara langsung yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Agar lebih efesensi maka pemilihan Wagub mekanismennya Pemilu," tulisnya.

Michael juga menyebutkan bahwa pemilihan Wagub DKI yang diserahkan ke partai politik pengusung mencederai konstitusi dan demokrasi. Hal ini kata dia jelas karena amanat konstitusi pasal 28 D ayat 3 tetang masyarakat mempunyai hak yang sama dalam menduduki jabatan pemerintahan.

Pasal 176 Undang-Undang Pilkada yang memberikan kewenangan kepada partai pengusung, menurut dia, juga mencedarai prinsip demokarsi tetang syarat 50+1 dalam pemilihan kepala daerah.

Proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga saat ini memang masih belum jelas. Partai Keadilan Sejahtera sebelumnya telah menyerahkan dua nama - Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto ke DPRD untuk dijadikan pengganti Sandiaga Uno.

Namun proses pemilihan di DPRD tak kunjung berjalan hingga akhirnya Gerindra menyodorkan empat nama kepada PKS untuk dimasukkan sebagai satu dari dua cawagub. Keempat nama tersebut adalah Arnes Lukman, Ahmad Riza Patria, Ferry Juliantono, dan Saefullah.

Meskipun demikian, PKS hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait nama yang disodorkan Gerindra. Alhasil, proses di DPRD DKI terus jalan ditempat.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

1 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

4 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

4 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

5 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

5 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

6 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

7 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

7 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya