Pengamat: Dua Cawagub DKI Disarankan Jalani Uji Kelayakan

Selasa, 21 Januari 2020 18:42 WIB

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers tentang nama cawagub DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Dua nama tersebut yakni Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari PKS. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Dua calon wakil gubernur DKI dari Gerindra dan PKS disarankan untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Hal itu disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno.

"Jangan sampai membeli kucing dalam karung. Sebab (wagub) tidak dipilih langsung rakyat," kata Adi saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2020.

Partai Gerindra mengumumkan dua nama baru yang bakal diusung menjadi calon wakil gubernur DKI di kantor Fraksi Gerindra DKI, Senin, 20 Januari 2020. Keduanya adalah Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.

Mereka menggantikan dua kader PKS yang sebelumnya telah diusung kedua partai, yakni Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKS.

Adi menuturkan mengacu undang-undang yang ada pemilihan wagub diserahkan kepada partai pengusung, yakni Gerindra dan PKS. Cawagub bisa dipilih tanpa menjalani uji kelayakan publik.

Advertising
Advertising

"Kalau mau jujur sebenarnya perlu. Sekalipun tidak diatur. Sebab, ini menyangkut orang nomor dua di ibu kota," ucapnya. "Minimal publik tahu sebenarnya bagaimana pokok pikiran dari Nurmansjah dan Ahmad Riza."<!--more-->

Sejauh ini, kata dia, kedua partai pasti meyakinkan publik bahwa kader yang mereka usung memang layak mengisi kursi wagub DKI. Namun, nantinya kinerja yang akan mereka buktikan setelah nanti salah satunya terpilih.

Menurut Adi, wagub DKI yang terpilih nantinya diharapkan bisa membantu Anies dalam menuntaskan permasalahan banjir, macet, pedagang kaki lima, Oke Oce dan perkembangan ekonomi yang timpang antara kawasan Sudirman-Thamrin dengan kawasan lainnya di ibu kota. "Yang penting pembuktian setelah menjadi wagub. Kan itu sebenarnya tantangannya."

Melihat dari rekam jejak kedua cawagub DKI yang baru, menurut Adi, Riza Patria lebih berpeluang mendampingi Anies. Sebab, dilihat dari popularitas, adaptasi dan pengenalan diri, kata Adi, Riza ke publik lebih unggul dari Nurmanjah.

"Riza Patria lebih berpotensi. Dia Anggota DPR RI, sering menjadi public opinion atau rujukan politik. Itu secara figur," ucapnya.

Namun, kata dia lagi, sebenarnya melihat posisi wagub DKI, figur bukan menjadi yang utama menjadi penentu keterpilihan. "Yang utama lobi dan negosiasi serta pendekatan partai terhadap anggota DPRD itu," ujarnya. "Prinsipnya wagub bukan hanya bemper, atau pelengkap penderitaan. Tapi harus siap bekerja."

Berita terkait

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

49 menit lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

1 jam lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

17 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

18 jam lalu

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar Pranowo yang ingin berada di luar pemerintahan. Ini sikap yang mulia.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

20 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

22 jam lalu

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

Gerindra menepis anggapan pengembangan jumlah kementerian di kabinet Prabowo sebagai upaya mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya