Tak Kantongi Izin Setneg, Revitalisasi Monas Jalan Terus

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Kamis, 23 Januari 2020 12:19 WIB

Kondisi lokasi proyek revitalisasi Monumen Nasional atau Monas pada Kamis, 23 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek revitalisasi Monas masih terus berjalan meskipun DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Cipta Karya, Pertanahan dan Tata Ruang memintanya dihentikan sementara karena belum mendapatkan izin dari Kementerian Sekretaris Negara. Berdasarkan pantauan Tempo pada Kamis 23 Januari 2020, aktivitas di proyek masih berjalan seperti biasanya.

Sejumlah pekerja masih tampak beraktivitas seperti menyemen lantai atau membangun tiang proyek. Satu alat berat warna biru bertuliskan Kobelco tampak mengepulkan jerubu. Alat berat tersebut berada di sisi yang menjorok ke Tugu Monas. Sedangkan alat berat lainnya bewarna Kuning bertuliskan Sany sedang mengeruk tanah di sisi Jalan Merdeka Selatan.

Hujan pagi ini membuat jalan di dalam lokasi revitalisasi itu terlihat menguning oleh air yang bercampur tanah. Di dalamnya, tanah-tanah warna merah juga menempel di lantai beton hasil revitalisasi bernilai Rp 64 miliar itu. Proyek revitalisasi ini juga menebangi pepohonan di kawasan yang akan berubah menjadi Plaza Selatan.

Dalam rapat kemarin, Komisi B DPRD DKI Jakarta menyoroti proyek revitalisasi Monas. Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmuda menyatakan bahwa proyek itu belum menerima rekomendasi dari pemerintah pusat. Padahal, sebagai cagar budaya, pemugaran Monas seharusnya melibatkan Kemensetneg.

"Saya minta jangan ada pembangunan dulu. Sebab belum ada rekomendasi Kemensetneg," katanya dalam rapat.

Advertising
Advertising

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 1995, revitalisasi kawasan cagar budaya seperti di Monas, memerlukan rekomendasi Kemensetneg. Dari hasil penelusuran Komisi, kata Ida, pemerintah provinsi DKI belum mendapatkan rekomendasi dari Mensetneg untuk merevitalisasi kawasan Monas.

Menurut Ida, jika pemerintah memaksakan revitalisasi Monas, karena dikhawatirkan membuat permasalahan bakal semakin melebar. Selain belum mendapatkan rekomendasi Kemensetneg, pemotongan pohon dan pemenang lelang proyek juga masih menjadi sorotan.

Selain itu, masalah lainnya adalah karena kontraktor revitalisasi Monas, PT Bahana Prima Nusantara, tak jelas. Alamat perusahaan tersebut di Jakarta Timur ternyata merupakan kantor bersama atau co-working space. Satu kantor lainnya di Jakarta Pusat pun tak jelas keberadaannya.

Kepala Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang, Heru Hermanto, mengatakan bakal mempertimbangkan permintaan penghentian pemugaran Monas tersebut.

"Kalau memang harus dihentikan, harus kami hentikan. Kan sementara sifatnya. Nanti kalau memang harus kami lengkapi (rekomendasi Kemensetneg), kami lengkapi semuanya," ujar Heru.

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

3 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

3 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

5 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

8 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

10 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

11 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

11 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

13 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya