Virus Corona, Pegawai di Gedung BRI II Diminta Melapor Jika Demam

Editor

Febriyan

Kamis, 23 Januari 2020 17:29 WIB

Situasi di Gedung BRI II di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, setelah heboh kabar seorang pegawai Huawei terjangkit virus Corona, Kamis 23 Januari 2020. Kiki Astari/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Heboh soal penyebaran virus Corona melanda pusat perkantoran Gedung BRI II pada Kamis siang 23 Januari 2020. Sumber Tempo menyebutkan bahwa seluruh penghuni gedung diminta melapor jika mengalami demam yang merupakan salah satu gejala terjangkitnya virus tersebut.

"Diintruksikan buat yang merasa terkena demam untuk melapor," kata sumber Tempo yang merupakan salah seorang karyawan di perusahaan yang berkantor di sana.

Sumber tersebut menyatakan heboh soal virus Corona terjadi selepas istirahat siang tadi. Berdasarkan informasi yang dia terima, seorang pegawai Huawei Tech Investment terjangkit virus tersebut setelah sempat berkunjung ke Cina.

"Katanya ada 1 pegawai Huawei yang infected Corona virus," ujarnya.

Menurut dia, pihak pengelola gedung sempat meminta seluruh penghuni tidak meninggalkan gedung tersebut. Pengelola juga membagikan masker kepada seluruh penghuni gedung. Alhasil sejumlah karyawan sempat merasa panik.

Advertising
Advertising

"Jujur saya sih panik, karena pegawai Huawei itu banyak banget dan sering main ke lantai saya," kata si sumber.

Corporate Secretary BRI, Hari Purnomo, membenarkan adanya dugaan seseorang pegawai Huawei yang terjangkit Virus Corona. Menurut dia, si pegawai tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan, Hari menyatakan si pegawai sudah dinyatakan negatif terjangkir virus Corona.

"Pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata Hari melalui pernyataan tertulis yang diterima Tempo.

Huawei pun membenarkan adanya dugaan penyebaran Virus Corona. Menurut mereka, hal itu karena salah seorang pegawai Huawei Cina yang tengah berkunjung ke kantor Jakarta mengalami demam. Meskipun demikian, Huawei belum dapat memastikan apakah si karyawan terjangkit virus mematikan tersebut atau tidak.

"Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali," tulis Huawei dalam pernyataan tertulisnya.

Virus Corona mulanya berjangkit di Wuhan, Cina. Virus ini diyakini bersumber dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Virus ini disebut menyerang sistem pernafasan manusia dan bisa mengakibatkan kematian. Hingga Rabu kemarin, 17 korban telah tewas di Cina karena virus tersebut.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

18 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

19 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya