Kontraktor Revitalisasi Monas Ngaku Minta Puluhan Pohon Dipindah

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 27 Januari 2020 16:07 WIB

Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dihentikan sementara waktu hingga Pemprov DKI Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Pengacara PT Bahana Prima Nusantara, Abu Bakar J. Lamatapo, mengatakan perusahaannya telah meminta pemerintah DKI Jakarta memindahkan pohon di kawasan revitalisasi Monas alias Monumen Nasional sedari awal proyek dikerjakan.

Abu mengatakan, pengerjaan revitalisasi Monas oleh Bahana Prima berlangsung sejak 11 Oktober 2019.

Saat itu juga, menurut dia, Dinas Kehutanan DKI telah memindahkan pohon-pohon tersebut. "Dari Oktober sudah dilakukan itu oleh Dinas Kehutanan. Kalau mau jelasnya dikonfirmasi saja ke dinas terkait dan pihak DKI," kata Abu saat dihubungi, Senin, 27 Januari 2020.

Abu menjelaskan persiapan merevitalisasi Monas mulai berjalan Oktober 2019. Salah satu persiapan itu dengan memindahkan pohon.

Abu sebelumnya mengutarakan, pohon tersebut harus dipindahkan demi kelancaran pengerjaan proyek. Sebab, kontraktor perlu menggali tanah agar bisa membangun kolam berukuran sekitar 97x40 meter persegi dan pelataran untuk upacara.

"Pemasangan batu dan galian segala macam baru di November," ucap Abu.

Bahana Prima selaku pemenang tender revitalisasi Monas diminta menyelesaikan revitalisasi Monas hingga 31 Desember 2019. Kewajiban ini tertera dalam surat kontrak yang berisikan bahwa kewajiban Bahana Prima mengerjakan proyek 75 persen.

Advertising
Advertising

Pemerintah DKI kemudian mengeluarkan adendum dan meminta Bahana Prima merevitalisasi Monas hingga 100 persen. Karena itulah, waktu pengerjaan diperpanjang 50 hari sampai Februari 2020. Hingga kini, Abu melanjutkan, pengerjaan proyek sudah mencapai 88 persen.

"Sejauh ini kami masih mengerjakan itu. Belum ada kebijakan lain," ujar dia.

Sebelumnya, penggundulan di salah satu titik area Monas menjadi sorotan tajam publik. Informasi soal raibnya pepohonan di Monas disampaikan oleh akun Instagram, @koalisipejalankaki pada 16 Januari 2020. Penggundulan ini kemudian diketahui sebagai bagian dari revitalisasi Monas.

Merespons proyek ini, anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian, menguak kejanggalan alamat Bahana Prima. Justin menganggap alamat perusahaan jasa konstruksi spesialis pertamanan itu tidak jelas.

Belakangan Komisi D Bidang Pembangunan DPRD menggelar rapat untuk meminta penjelasan eksekutif soal revitalisasi Monas. Dewan meminta agar revitalisasi Monas dihentikan karena belum mendapatkan rekomendasi Komisi Pengarah Pembangunan Medan Merdeka.

"Karena berdasarkan Keputusan Presiden nomor 25 tahun 1995, Pemprov DKI harus mengajukan izin terlebih dahulu ke Sekretariat Negara (Setneg)," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah, Rabu 22 Januari 2020, terkait revitalisasi Monas yang memicu gaduh tersebut.

Berita terkait

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

12 jam lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Sejumlah Kontraktor di Situbondo, Ada yang Dijemput Langsung dari Rumah

28 Februari 2024

KPK Periksa Sejumlah Kontraktor di Situbondo, Ada yang Dijemput Langsung dari Rumah

Penyidik KPK memeriksa sejumlah kontraktor di Polres Situbondo. Ada yang dijemput langsung di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Akuisisi Kontraktor Tambang PTBA, Dirut: SBS Sudah Beri Manfaat Optimal

19 Februari 2024

Sidang Korupsi Akuisisi Kontraktor Tambang PTBA, Dirut: SBS Sudah Beri Manfaat Optimal

Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA saat ini, bersaksi untuk lima orang orang terdakwa.

Baca Selengkapnya

Sidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli

26 Januari 2024

Sidang Akuisisi Kontraktor Tambang oleh PTBA, Saksi: SBS Sangat Layak Dibeli

Sidang dugaan korupsi akuisisi kontraktor tambang oleh PTBA (PT Bukit Asam Tbk) berlanjut di PN Palembang. Konsultan beberkan rencana akuisisi.

Baca Selengkapnya

Astri Karya Lestari Melantai di Bursa dan Raup Dana Rp 125 Miliar, Bekal Ekspansi ke IKN?

5 Januari 2024

Astri Karya Lestari Melantai di Bursa dan Raup Dana Rp 125 Miliar, Bekal Ekspansi ke IKN?

PT Asri Karya Lestari Tbk. hari ini resmi IPO di BEI dan meraup dana segar Rp 125 miliar. Berapa banyak dana yang digunakan untuk ekspansi ke IKN?

Baca Selengkapnya

3 BUMN Ikut Lelang Proyek RDF Rorotan Jakarta Utara

2 Januari 2024

3 BUMN Ikut Lelang Proyek RDF Rorotan Jakarta Utara

Sebanyak tiga BUMN mengikuti lelang pencarian kontraktor untuk membangun proyek RDF Rorotan di Jakarta Utara. Siapa saja tiga BUMN itu?

Baca Selengkapnya

PT PP Ungkap Progres 11 Proyeknya di IKN: 1 Rampung, 10 Lainnya Masih Sesuai Rencana

30 Oktober 2023

PT PP Ungkap Progres 11 Proyeknya di IKN: 1 Rampung, 10 Lainnya Masih Sesuai Rencana

Senior Vice President Corporate Secretary di PT PP Bakhtiyar Efendi mengatakan hingga saat ini perseroan sedang menggarap 11 proyek di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

49 Wilayah Kerja Migas Dikembalikan ke Negara, Kepala SKK Migas: Gara-gara Masalah Keuangan

12 Oktober 2023

49 Wilayah Kerja Migas Dikembalikan ke Negara, Kepala SKK Migas: Gara-gara Masalah Keuangan

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ada 49 wilayah kerja migas yang bakal dikembalikan ke negara atau diterminasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Erick Thohir Puji Aguan Sugianto Bangun PIK, Profil Faisal Basri Ekonom yang Kerap Kritik Jokowi

10 Agustus 2023

Terpopuler: Erick Thohir Puji Aguan Sugianto Bangun PIK, Profil Faisal Basri Ekonom yang Kerap Kritik Jokowi

Menteri BUMN Erick Thohir memuji-muji pendiri Agung Sedayu Sugianto Kusumo atau Aguan Sugianto yang mengembangkan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Baca Selengkapnya

Beredar Kabar Subkontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Dibayar, Ini Jawaban KCIC

9 Agustus 2023

Beredar Kabar Subkontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Dibayar, Ini Jawaban KCIC

KCIC buka suara soal buka suara soal kabar subkontraktor dan subkonsultan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) belum dibayar.

Baca Selengkapnya