Jokowi Setuju Terowongan Istiqlal-Katedral, Ini Kritik JJ Rizal

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 12 Februari 2020 06:36 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 7 Februari 2020. Renovasi Masjid Istiqlal diperkirakan selesai pada April 2020, sehingga bisa dipakai saat bulan Ramadhan dan renovasi dilakukan secara hati-hati. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Sejarawan JJ Rizal mengkritik soal ide terowongan Istiqlal-Katedral . Dia menyebut awal mula Masjid Istiqlal dibangun dekat dengan Gereja Katedral tak ada sangkut pautnya dengan upaya toleransi.

Karena itu, JJ Rizal menilai, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menderita busung lapar sejarah.

"Apalagi mengingat ia petugas partai yang mengaku Sukarnois. Lebih jauh juga bukan saja secara arsitektural ruang bermasalah dan ia juga mengabaikan di bawah Istiqlal berada aliran Ciliwung lama. Jadi mohon stop gimik politik," kata Rizal saat dihubungi, Selasa, 11 Februari 2020.

Pernyataan Rizal merespons ide pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

Sebelumnya, Jokowi menyetujui usulan pembuatan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dua tempat ibadah ini terletak berseberangan. Terowongan penghubung kedua tempat ini berada di bawah tanah. Jokowi menyebutnya dengan istilah terowongan silahturahmi.

Rizal menceritakan, Masjid Istiqlal mulanya didirikan dengan tujuan membawa Tuhan lebih dekat dengan pusat-pusat kekuasaan. Musababnya, di pusat kekuasaan itu dinilai banyak godaan sehingga membuat umat Muslim lupa nilai-nilai kebajikan dan kebaikan yang diajarkan agama Islam.

Dulu Presiden dan Wakil Presiden pertama, Soekarno-Mohammad Hatta, sempat memperdebatkan letak Masjid Istiqlal. Menurut Rizal, Hatta menginginkan masjid itu berdiri megah di tengah kampung lantaran rakyat yang menderita dinilai perlu dekat dengan Tuhan.

Advertising
Advertising

Namun, Soekarno berpandangan lain. Soekarno, dia melanjutkan, justru mau Istiqlal didirikan di pusat kota yang dekat dengan jantung pemerintahan, seperti Istana Negara, serta kantor kementerian dan gubernur. "Sebab merekalah yang jauh lebih perlu dekat dengan Tuhan," tutur dia.

Karena itulah Masjid Istiqlal dibangun di kawasan Jakarta Pusat. Lokasinya persis bersebelahan dengan Gereja Katedral karena kebetulan. Maksudnya, Rizal menjelaskan, pemerintah memanfaatkan lahan yang tersedia di dekat Istana saat itu dan rupanya dekat dengan Katedral. Gereja Katedral terlebih dulu dibangun.

"Itu lahan yang ada dan bisa dimanfaatkan benteng tanah warisan kolonial di dekat Istana pada 1950-60an," ucap JJ Rizal lagi.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

20 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya