Satgas Endus Kecurangan Rekrutmen Timnas U-20, Ketua PSSI: Wajar

Rabu, 12 Februari 2020 16:08 WIB

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau ruang ganti pemain saat melakukan inspeksi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 11 Februari 2020. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI, Mochamad Iriawan menganggap wajar jika Satgas Antimafia Bola mengendus adanya kecurangan rekrutmen pemain Timnas Indonesia U-20.

"Wajar saja menurut saya. Karena kalau polisi kan lebih tajam mengendus dibandingkan internal PSSI, mereka punya alat, perangkat, anggota dan surveillance. Kalau saya senang," kata dia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 12 Februari 2020.

Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku PSSI bakal kooperatif dengan Satgas Antimafia dalam mengawasi proses rekrutmen Timnas U-20. Bahkan, ja mengaku tak segan melapor ke Satgas jika menemukan adanya pelanggaran pidana dalam proses itu.

"Ini menunjukkan jangan ada main-main atau coba-coba lagi, bagi yang ingin mengatur wasit, mengatur skor dan menitipkan pemain nasional," ujar dia.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan sudah memetakan potensi kecurangan dalam perekrutan pemain Timnas U-20. Oleh sebab itu, ia memerintahkan Satgas Antimafia Bola Jilid 3 untuk mengawasi.

Advertising
Advertising

"Saya kira Satgas sudah tahu bagaimana modus operandi yang dilakukan oleh oknum-oknum, yaitu pengurus, pemain, wasit, hakim garis, manajer, dan sebagainya," ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2020.

Ia mengatakan untuk saat ini Satgas akan berfokus pada penindakan tegas kepada para pelaku. Lalu untuk ke depannya, Satgas akan berfokus melakukan pencegahan kecurangan seleksi tersebut dengan pengawasan yang lebih ekstra.

"Ke depannya, langkah-langkah persuasif tadi (akan kami lakukan), tetapi apabila masih ada pelanggaran hukum, kami akan melakukan tindakan tegas," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Aziz membentuk Satgas Antimafia Bola Jilid 3 pada 1 Februari 2020. Satgas memiliki fungsi agar tak ada pengaturan skor dalam setiap liga di Indonesia.

Satgas Antimafia Bola Jilid 3 ini merupakan lanjutan dari jilid sebelumnya. Pada kepengurusan yang lalu, Satgas telah merampungkan masa tugasnya setelah membongkar dugaan pengaturan skor di Liga 3 antara Perses (Sumedang) vs Persikasi (Bekasi) dan melimpahkan kasus ini ke pengadilan.

Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Brigadir Jenderal Hendro Pandowo mengatakan pengaturan skor terjadi setelah manajemen klub sepak bola Persikasi memberikan uang suap kepada pihak PSSI Jawa Barat sebesar Rp 12 juta. Dengan uang tersebut, manajemen berharap klubnya dapat memenangkan pertandingan melawan Perses Sumedang pada 6 November 2019 melalui pengaturan skor.

Kini, Satgas itu kembali dibentuk untuk mengawasi Liga 1, 2, dan 3 yang akan mulai memasuki musimnya. Untuk menunjukkan kesungguhan Satgas dalam memberantas mafia bola, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan Kasatgas Antimafia Bola Polri Brigjen Hendro Pandowo akan memanggil Dirkrimum dari 13 polda di Indonesia.

ZULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

6 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

12 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

17 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya