Rumah Kos Tiga Lantai Roboh, Camat: Belum Terima BAP dari Polisi

Reporter

Antara

Minggu, 16 Februari 2020 12:37 WIB

Kondisi atap banguan kos-kosan berlantai tiga yang roboh di Jalan Bangka Barat IV, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Februari 2020. (ANTARA/HO-PMI Jakarta Selatan)

TEMPO.CO, Jakarta - Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin mengatakan belum menerima berita acara pemeriksaan atau BAP dari kepolisian terkait robohnya rumah kos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV, Pela Mampang, Jakarta Selatan.

Menurut Djaharuddin saat dikonfirmasi Minggu, BAP dari kepolisian diperlukan untuk menindaklanjuti soal pembangunan rumah kos tiga lantai yang tidak mengantongi izin mendirikan bangunan.

"Kalau memang hasil pemeriksaan itu jelas tidak ada IMB, berarti kami akan melakukan minimal kerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan monitoring dan penyisiran," kata Djaharuddin.

Ia mengatakan bagi bangunan yang tidak mengantongi izin lalu roboh tidak menjadi persoalan. Namun rumah kos tiga lantai tersebut sudah ditempati sehingga penyelesaianya cukup berat.

Tapi, lanjut dia, beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada warga atau penghuninya yang menjadi korban, seluruh penghuni berhasil keluar dengan selamat.

Menurut dia, tindak lanjut rumah tidak memiliki izin dan belum ditempati penghuninya maka urusan pengawasan ada di Dinas Citata. "Tapi kalau sudah terisi tidak ada IMB nah itu memang diserahkan kepada pihak perangkat wali kota, lurah dan camat," katanya.

Langkah ke depan, lanjut Djaharuddin adalah menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya mengurus IMB. Selain IMB, penting pula membangun bangunan dengan struktur yang kuat dan memenuhi standar. "Kalau memang dimungkinkan dibuatkan IMB tapi harus dengan struktur yang memenuhi standar," kata Djaharuddin.

Kondisi saat ini, tim Petugas Penyedia Saran Prasarana Umum dari Kecamatan Mampang Prapatan telah melakukan evakuasi material bangunan indekos yang roboh.
Kecamatan mengerahkan 100 pasukan oranye untuk membongkar material dan mengevakuasi barang-barang milik penghuni yang masih bisa diselamatkan.

Rumah kos tiga lantai terdiri atas 22 kamar roboh di Jalan Bangka Barat IV Sabtu, 8 Februari 2020, peristiwa itu terjadi pukul 05.10 WIB. Total ada 19 kamar yang terisi, seluruh penghuni berhasil keluar menyelamatkan diri sebelum indekos roboh menimpa tiga rumah warga lainnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi dua orang penghuni mengalami luka ringan pada saat mencoba menyelamatkan diri. Menurut pemilik rumah kos Abdulah, 45 tahun, bangunan tersebut dibangun tahun 2015, dihuni sekitar 19 pintu.

Ia mengatakan pada lantai tiga bangunan terdapat dak tempat menaruh toren air, satu toren isi 1.500 liter dan 500 liter. "Mungkin karena hujan, apalagi di dak itu ada air tampungan juga yang tidak mengalir salurannya, ditambah ada sampah dibawa anak-anak yang suka nongkrong di sana, karena juga bangunan jadi rapuh," kata Abdullah.

Ia menyebutkan, rumah kos roboh mulai dari lantai tiga, lalu lantai dua. Sedangkan lantai pertama masih berdiri.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

12 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya