Penjelasan MRT Jakarta tentang Penggantian Nama Stasiun Sarinah

Senin, 17 Februari 2020 15:59 WIB

Dari kiri Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Gubernur DKI Anies Baswedan, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo dan Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan integrasi Halte Transjakarta dan Stasiun MRT Asean di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, 22 Januari 2020. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta menjelaskan alasan penggantian nama stasiun yang semula Stasiun Sarinah menjadi Stasiun Thamrin. Stasiun itu akan berada di antara Stasiun Monas dan Stasiun Bundaran HI.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim memberi penjelasan penggantian nama itu usai penandatanganan kontrak konstruksi Fase 2A paket pertama, yakni dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dengan konsorsium Shimizu dan PT Adhi Karya di Stasiun Bundaran HI. Menurut Silvia, dasar penamaan stasiun MRT adalah yang mengandung unsur lokal, baik nama jalan maupun nama daerah.

"Seharusnya nama stasiun itu sarat dengan lokalitas, bisa dengan nama jalan atau nama daerah, sedangkan Sarinah adalah nama perusahaan. Itu enggak tepat untuk dipakai. Kenapa dulu dipakai, karena lebih memudahkan saja," katanya di Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.

Dari segi lokasi juga stasiun MRT di Fase 2 ini nantinya tidak akan persis dibangun di depan pusat perbelanjaan Sarinah, seperti yang terjadi pada halte Bus Transjakarta, tetapi di perempatan Kebon Sirih dan Jalan Thamrin.

"Kedua, lokasi bukan di Sarinah juga, sekarang di perempatan Kebon Sirih dengan Thamrin," katanya.

Penggantian nama stasiun itu dilakukan sejak satu bulan yang lalu.

Silvia mengatakan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A ini juga nantinya akan langsung dirancang untuk terintegrasi dengan halte Bus Transjakarta. Bahkan, untuk Halte Monas, Stasiun MRT akan masuk ke dalam Kawasan Monas di sisi Tenggara.

Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.

Pembangunan MRT Jakarta fase 2A dari Stasiun Bundaran HI - Stasiun Kota dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.




Berita terkait

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

11 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

18 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

52 hari lalu

Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

MRT dan Transjakarta keluarkan aturan selama Ramadan bagi masyarakat yang berbuka puasa saat berada dalam moda transportasi ini.

Baca Selengkapnya

Pengguna MRT Jakarta Boleh Berbuka di Kereta, Hanya Air Putih dan Kurma

54 hari lalu

Pengguna MRT Jakarta Boleh Berbuka di Kereta, Hanya Air Putih dan Kurma

PT MRT Jakarta merilis aturan berbuka puasa selama perayaan ibadah Ramadan 2024. Pengguna MRT hanya diperbolehkan berbuka dengan air putih dan buah kurma maksimum 10 menit setelah azan Magrib.

Baca Selengkapnya

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

59 hari lalu

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

MRT Jakarta sudah melayani 100 juta penumpang sejak mulai beroperasi tiga tahun lalu. Tahun ini target MRT mengangkut 92 ribu penumpang per hari.

Baca Selengkapnya

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

59 hari lalu

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

Bos PT Transjakarta mengklaim 9 dari 10 orang di Jakarta bisa mengakses layanan Transjakarta hanya dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya