Musabab Banjir Jakarta, Kombinasi Hujan Ekstrim dan Air Pasang

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Senin, 24 Februari 2020 06:39 WIB

Foto aerial banjir yang menggenangi Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad, 23 Februari 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta yang terjadi di beberapa wilayah Ibu Kota kemarin disebabkan tingginya curah hujan dan fenomena air laut pasang.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan kombinasi dua hal tersebut membuat saluran drainase dan sungai tak bisa mengalirkan air ke laut.

Air hujan yang tergenang bertambah tinggi dengan luapan air sungai atau kali yang tak bisa dibuang ke laut karena tingginya air pasang. "Karena laut sedang pasang. Air yang mau ke sana pasti terhambat, jadi agak terlambat mengalirnya," kata Juaini pada Ahad, 23 Februari 2020.

Menurut dia, kondisi ini membuat para petugas atau pegawai Dinas SDA baru bisa membuka pintu-pintu air saat air laut sudah mulai surut. Hal ini disampaikan untuk membantah sejumlah tuduhan Pemprov DKI Jakarta sengaja menutup sejumlah pintu air dengan alasan tertentu. “Kalau (pintu air) dibuka saat pasang, air laut justru mengalir ke sungai lalu meluap ke jalan-jalan,” ujar dia.

Petugas UPK Badan Air dibantu warga mengevakuasi pengendara sepeda motor dengan perahu rakit saat banjir di jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Timur, Ahad, 23 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Advertising
Advertising

Dia juga mengklaim, banjir di sejumlah titik terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi. Menurut dia, di beberapa wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur, curah hujan mencapai 200 milimeter per detik. Hujan lebat ini terjadi sejak Sabtu dini hari hingga Ahad subuh. “Begitu air laut surut, kami buka pintu air agar air langsung bisa turun ke laut,” kata Juaini.

Dalam peta sebaran hujan yang dibuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, curah hujan tinggi terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Curah hujan ekstrim tertinggi terjadi di Pintu Air Pulogadung dengan rata-rata 241 mm per detik. Adapun kawasan Pulomas yang tergenang banjir tercatat 182 mm per detik.

Akibat banjir, sebanyak 25 kecamatan, 55 kelurahan, dan 108 rukun warga di Jakarta terendam. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta tinggi genangan mulai dari 30 sentimeter hingga 220 sentimeter di kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.

Juru bicara BPBD DKI Jakarta, Muhammad Insaf sendiri mengatakan, lembaganya bersama Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Pamong Praja, Kepolisian dan TNI sudah bersiap untuk penanganan korban. Hingga saat ini, dia mengklaim pengungsian baru terjadi di Jakarta Timur sebanyak 12 orang dan Jakarta Pusat 50 orang. “Kami sudah mulai mengirimkan perahu karet,” kata dia.

IMAM HAMDI l LANIDIANA l FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

4 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

4 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

5 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

5 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

6 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

7 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

7 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya