Masker Meroket, DPRD Sebut Pemprov DKI Lambat Antisipasi Corona

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 7 Maret 2020 04:08 WIB

Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz menilai Pemerintah Provinsi DKI terlambat mengantisipasi kenaikan harga masker dan hand sanitizer setelah ditemukannya pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona.

Hal ini terlihat dari lonjakan harga masker di pasaran yang mencapai harga Rp 350 ribu per boks. Bahkan, Perusahaan Daerah Pasar Jaya yang dikelola Pemprov DKI sempat menjual masker seharga Rp 300 ribu per kotak, meski telah turun menjadi Rp 125 ribu setelah diprotea banyak pihak.

"Pemerintah terlambat mengantisipasinya. Harusnya diantisipasi dari awal kenaikan harga ini," kata Abdul saat dihubungi di Balai Kota DKI, Jumat, 6 Maret 2020.

Abdul mengatakan dewan telah mengingatkan perusahaan plat merah itu untuk segera menurunkan harga masker yang melonjak sampai ratusan ribu rupiah itu. Menurut Abdul, semestinya pemerintah mempunyai kewajiban untuk mensubsidi kebutuhan warga karena lonjakan permintaan masker imbas virus mematikan itu.

"Tapi lembaga pemerintah menjual dengan harga yag begitu tinggi," ujarnya. "BUMD ini bukan hanya mencari keuntungan."

Advertising
Advertising

Menurut dia, semestinya kelangkaan masker bisa diantisipasi begitu pemerintah mengetahui ada wabah corona di dunia. Sehingga, sebelum wabah itu sampai ke Indonesia, seluruh kebutuhan untuk mengantisipasinya bisa disiapkan. "Kalau tahu masker akan dibutuhkan setiap orang, maka harus ada stok."

Pemerintah, kata dia, harus melayani semua kebutuhan warganya untuk mencegah tertularnya virus bernama COVID-19 itu.

Jangan sampai, kata dia, pemerintah mempersulit warganya karena tidak ada persiapan yang matang dalam menghadapi wabah virus Corona ini. "Seperti kebutuhan lain yang bakal langka, pemerinth harus ada stok agar tidak terjadi kelangkaan. Sebab, kalau seperti ini yang menjadi korban kan masyarakat kecil," ujarnya. "Kasian."

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

15 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

25 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

43 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

44 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

47 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

48 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

48 hari lalu

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

DPRD DKI Jakarta menyebut adanya penurunan anggaran KJMU hingga Rp 180 miliar tahun ini. Imbasnya pemerintah menghapus 12 ribu penerima manfaat KJMU.

Baca Selengkapnya