Pembunuhan Anak di Sawah Besar, Psikolog: Ada Ciri Psikopat

Minggu, 8 Maret 2020 05:05 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (lakonhidup)

TEMPO.CO, Jakarta – Psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta menduga perilaku remaja pelaku pembunuhan anak di Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengarah pada ciri psikopat.

Namun, Aully tidak langsung menjustifikasi tanpa adanya pembuktian. “Kecenderungan atau ciri psikopat memang ada, tetapi untuk memastikan apakah pelaku psikopat atau mengalami gangguan jiwa lainnya memang perlu pemeriksaan yang lebih mendalam,” kata Aully kepada Tempo, Sabtu 7 Maret 2020.

Pelaku yang masih pelajar SMP itu membunuh korban dengan cara menenggelamkannya dalam bak kamar mandi dan mayatnya disimpan ke dalam lemari.

Terungkap motif sementara pelaku melakukan pembunuhan anak tetangganya itu karena terinspirasi dari film horor sadistis.

Aully mengatakan, salah satu ciri psikopat adalah berperilaku layaknya orang normal tanpa adanya gejala neurotik seperti kecemasan, histeris, atau kegelisahan yang berlebih, sehingga tampak normal.

“Pada kasus ini, pelaku masih tergolong anak menjelang remaja, perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh bagaimana kehidupannya sebelumnya, apakah dia sudah sering melakukan tindakan agresivitas yang menimbulkan bahaya hingga kematian sebelumnya atau tidak,” kata Aully.

Psikolog ini mengatakan, jika memang terbukti pelaku merupakan psikopat, maka diperlukan tenaga profesional guna mengendalikan emosional yang mengarah ke agresivitas dari diri pelaku.

“Memang banyak penelitian membuktikan bahwa psikopati kecil kemungkinan untuk sembuh, karena ini merupakan kepribadian yang terbentuk bertahap dan bertahan, namun mengendalikan dorongan-dorongan emosi yang mengarah ke agresivitas tentunya bisa dilakukan dengan bantuan profesional,” kata Aully.

Advertising
Advertising

Aully mengatakan tayangan audio visual sedikit banyak memang mempengaruhi perilaku seseorang. “Karena itu memang ada batasan tertentu untuk jenis film yang mengandung kekerasan, pornografi, dan sebagainya.”

Alasannya, anak usia dini masih kesulitan untuk membedakan dan memahami mana yang imajinasi dan mana realitas, karena sifatnya egosentris (berpusat pada diri sendiri).

“Jika pada usia itu anak sudah terbiasa menonton tayangan agresivitas apalagi tanpa didampingi orang tua, semakin lama dia semakin sulit memahami bahwa hal tersebut adalah imajinasi,” kata Aully.

Untuk itu, Aully mengatakan, pengasuhan orang tua dan faktor lingkungannya menjadi hal yang penting dalam memperhatikan tumbuh kembang anak.

“Pendidikan dari orang tua dan lingkungan yang jauh dari humanis dan cinta kasih, pengawasan dan keterikatan yang semakin lemah antar warga, mendorong semakin banyaknya kasus seperti ini,” kata Aully.

Pada kasus pembunuhan anak di Sawah Besar, remaja inisial NF (14) membunuh seorang anak berusia 5 tahun pada Kamis 5 Maret 2020. Menurut pengakuannya kepada polisi, NF melakukan pembunuhan itu secara spontan karena kerap menonton film horor dan merasa puas setelah melakukan tindakan sadis tersebut.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

30 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

14 jam lalu

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

Mei 2024 menjadi bulan film horor, sejumlah film Indonesia dengan genre itu akan tayang

Baca Selengkapnya

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

15 jam lalu

Sinopsis Temurun, Film Horor Terbaru Sinemaku Pictures

Film terbaru yang diproduseri oleh Umay shahab dan Prilly Latuconsina berjudul "Temurun". Film ini akan disutradarai oleh Inara Syarafani. Berikut sinopsisnya

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

17 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya