Wabah Virus Corona, Harga Bahan Jamu Naik 100 Persen

Minggu, 8 Maret 2020 13:40 WIB

Harga jahe naik di tengah wabah virus Corona. Nampak penjual jahe di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 8 Maret 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Harga bahan-bahan pembuat jamu tradisional naik hingga 100 persen akibat banyaknya permintaan masyarakat di tengah kasus virus Corona. Salah satu harga komoditas yang naik ialah jahe merah.

Seorang penjual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Saeni mengaku menjual jahe merah dengan harga Rp 75.000 per kilogram saat ini. "Sebelumnya kami jual Rp 45 ribu" kata Saeni ditemui Tempo di lapak dagangannya, Ahad, 8 Maret 2020.

Wanita 42 tahun itu mengatakan kenaikan harga jahe merah sudah berlangsung sekitar tiga hari. Walau begitu, Saeni berujar harga jahe jenis lainnya seperti jahe emprit dan jahe impor masih normal. "Kalau jahe emprit harganya masih Rp 45.000, jahe impor Rp 40.000 per kilogram," kata Saeni.

Pedagang lainnya di Pasar Kebayoran Lama, Imas, menjual jahe merah dengan harga sedikit lebih tinggi yakni Rp 80.000 per kilogram. Menurut dia, harga komoditas tersebut sebelumnya hanya Rp 40 ribu. "Saya saja belinya Rp 70 ribu per kilogram. Jadi cuma ngambil untung Rp 10 ribu," kata Imas.

Imas mengatakan harga bahan pembuat jamu lain yang ikut naik adalah temulawak. Dia menjualnya dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Padahal sebelum adanya wabah virus Corona, kata dia, temulawak dipasarkan dengan harga Rp 15.000 per kilogram.

Advertising
Advertising

"Bahkan pada Selasa dan Rabu kemarin harganya sempat Rp 80 ribu sekilo, tapi saya gak punya stok waktu itu," ujar wanita 45 tahun itu.

Imas mengatakan pembeli jahe merah tetap tinggi walau harganya sudah melambung tinggi. Karena itu, persediaan jahe merahnya saat ini tinggal sedikit. "Ya untuk corona-corona itu katanya," ujar Imas.

Sebelumnya, kenaikan harga jahe merah juga terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat. "Jahe merah Rp 100.000 per kilogram, awalnya Rp 40.000, naik dari tiga hari lalu. Banyak yang beli, gak sesuai sama pasokan terus, katanya buat obat," kata seorang pedagang Haerudin Mustafa.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

12 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

12 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

54 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

55 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

8 Bahan Alami untuk Meredakan Asam Lambung

26 Januari 2024

8 Bahan Alami untuk Meredakan Asam Lambung

Meredakan asam lambung menggunakan obat alami dari bahan-bahan di sekitar rumah bisa berhasil.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya