Tembakau Sintetis Dikonsumsi Anak SD di Bogor, Efek Lebih Parah

Rabu, 11 Maret 2020 08:10 WIB

Barang bukti narkoba yang disita dari dua pelaku peracik tembakau sintetis narkoba golongan 1 yang ditangkap di Cipete, Jakarta Selatan, Senin, 9 Maret 2020. ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Selatan

TEMPO.CO, Bogor - Peredaran narkoba jenis tembakau sintetis di Kabupaten Bogor sudah menyasar anak-anak. Kasat Reserse Narkoba Polres Bogor AKP Andri Alam Wijaya menyebutkan telah menerima kasus penyalahgunaan narkoba oleh anak kelas 5 SD.

"Peredarannya udah sampai ke anak SD. Terakhir ada salah satu sekolahan yang menyerahkan anak SD kelas 5 pada kita untuk dilakukan pembinaan," ujarnya saat ungkap kasus di Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa 10 Maret 2020.

Menurut Andri, anak tersebut memesan tembakau sintetis itu secara online. Untuk mencegah peredaran tembakau sintetis itu, Polres Bogor melakukan patroli dunia maya atau siber patroli. Tujuannya, mendeteksi akun yang disalahgunakan untuk penjualan narkoba.

"Kami juga meminta orang tua agar pengawasan kepada anak-anak lebih diperketat agar tidak terjerumus. Karena kan rata-rata sudah memegang HP dan ada saja akun online yang menjual narkoba," tutur Andri.

Efek tembakau sintetis ini disebut lebih parah dari narkoba jenis lainnya. Mereka yang mengonsumsi bisa sampai kehilangan kesadaran. "Karena hanya tiga kali sedot bisa ngefly dan tidak sadarkan diri. Memang lagi tren juga," ungkapnya.

Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor menyita 5,22 kilogram tembakau hasil dari pengembangan terhadap dua tersangka pengedar berinisial AM (19) dan DA (20) yang diringkus di kontrakannya di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

"Modusnya online jual belinya, per 3 gram dijual Rp200 ribu," ujar Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy.

Menurutnya, Polres Bogor menggandeng jasa pengiriman barang JNE untuk melakukan pengungkapan barang yang tempat pembuatannya berlokasi di Jati Sampurna, Bekasi.

Mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menerangkan, tembakau sintetis yang tergolong narkoba ini merupakan perpaduan antara tembakau biasa yang dicampur dengan alkolhol dan beberapa bahan kimia lainnya. "Alat produksi ada panci, microwave, ada timbangan, saringan itu alat untuk membuat tembakau sintetis," ujar Roland.

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

19 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

23 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

4 hari lalu

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya