Tekan Pandemi Corona, Polisi Bubarkan Warga yang Berkumpul

Senin, 23 Maret 2020 13:16 WIB

Warga memakai masker saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Usai Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan dua orang WNI di Indonesia terdampak virus corona (Covid-19), warga dihimbau menggunakan masker di tempat keramaian maupun ketika menggunakan transportasi umum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar patroli skala besar pada Ahad petang, 22 Maret 2020. Patroli tersebut untuk menekan pandemi Corona di Jakarta. "Kegiatan ini diikuti oleh 250 personel," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, dalam keterangan tertulis pada Senin, 23 Maret 2020.

Suyudi mengatakan rute patroli menyasar ruas jalan di Polda Metro Jaya - Bulungan - Melawai - Blok M - Kemang - Pejaten - Mampang Prapatan dan kembali ke Polda Metro Jaya. Secara keseluruhan, ujar dia, hasil patroli tersebut menunjukkan kondisi ibu kota lancar dan tertib.

Ia menjelaskan di kawasan Bulungan sudah tidak ditemui para pedagang Gultik (gulai tikungan). Namun masih ditemukan beberapa warga yang nongkrong atau berkumpul. Selanjutnya di Taman Lamandau polisi masih menemukan sejumlah warga yang bersantai sambil makan-makan. "Dapat dibubarkan dengan tertib," ujar dia.

Suyudi menuturkan di kawasan Blok M masih banyak ditemukan warga yang nongkrong, terutama para pengemudi ojek online, sopir taksi, dan pedagang. Menurut dia, petugas juga telah membubarkan kerumunan massa tersebut dengan tertib.

Sementara di kawasan Kemang, sebut Suyudi, masih banyak ditemukan warga yang berkumpul di restoran cepat saji KFC. Sepanjang jalan banyak kafe yang masih beroperasi, petugas pun lantas membubarkan.

Advertising
Advertising

Sedangkan di Pejaten, lanjutnya, kondisi sepi dan tidak ada keramaian orang. Namun berbeda saat patroli bergerak ke kawasan Mampang Prapatan. Polisi masih menemukan tempat biliar yang ramai pengunjung. Sama seperti tempat-tempat sebelumnya, polisi melakukan pembubaran. "Di wilayah Gajah Mada, masih ada masyarakat nongkrong karena banyak makanan kaki lima dan pedagang jalanan namun secara umum dapat ditertibkan," kata Suyudi.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya