HMI Ngaku Tanggung Jawab Atas Insiden Pemukulan Anggota Progress

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 28 Maret 2020 10:25 WIB

Ilustrasi bentrokan. shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan FTMIPA Unindra buka suara terkait insiden pemukulan oleh kadernya terhadap anggota Lembaga Pers Mahasiswa Progress.

Penanggung Jawab Ketua Umum HMI di komisariat itu, Ramadin mengatakan menyayangkan adanya bentrokan berikut pemukulan tersebut.

"Kami juga siap untuk mempertanggungjawabkan secara hukum dan kami menghargai proses hukum yang berlangsung atas dasar laporan dari saudara ARM," kata Ramadin secara tertulis, Jumat, 27 Maret 2020.

Dalam kasus ini, anggota LPM Progress berinisial ARM sebelumnya mengaku dipukuli oleh sejumlah kader HMI pada Minggu, 22 Maret lalu dan telah melapor ke Polres Metro Jakarta Timur. Pemukulan diduga merupakan buntut dari opini yang ditulisnya berjudul 'Sesat Berpikir Kanda HMI dalam Menyikapi Omnibus Law'.

Opini tersebut ditulis oleh ARM sebagai kritik atas berita tentang HMI Dorong DPR Sahkan Omnibus Law yang dimuat di portal berita inisiatifnews.com.

Advertising
Advertising

Sedangkan menurut Ramadin, acara konferensi pers bertema "Mendukung DPR Segera Mengesahkan UU Omnibus Law" memang diadakan oleh Ketua Umum HMI komisariat persiapan FTMIPA Unindra PGRI pada Selasa, 17 Maret 2020. Namun menurut Ramadin, acara itu sendiri mendapat kecaman dari kader HMI lainnya.

"Para kader HMI komisariat persiapan FTMIPA langsung menindaklanjuti masalah tersebut dengan memberi sanksi organisasi terhadap ketua umum, kemudian ditunjuk penanggung jawab ketua umum yang baru (Ramadin)," ujar dia.

Beberapa hari kemudian, opini yang ditulis ARM terbit di website LPM Progress Unindra. Menurut Ramadin, opini yang ditulis ARM merugikan HMI secara organisasi karena pernyataan mendukung 'Omnibus Law' yang dikritiknya berasal dari oknum dan telah diberi sanksi.

Menurut Ramadin, kader HMI lantas mencoba menemui ARM dan LPM Progress untuk meminta klarifikasi. Mereka akhirnya bertemu pada Minggu, 22 Maret 2020.

"Saat pertemuan, diskusi berlangsung cepat dan panas dengan kesimpulan bahwa saudara ARM menolak menghapus tulisan tersebut," kata dia.

Ramadin berujar, saat pertemuan berlangsung para kader HMI di komisariat itu berdatangan sehingga tidak diketahui dengan jelas detail pemukulan. Namun, ia mengakui salah satu kader HMI melayangkan pukulan.

"Setelah kader HMI Komisariat Persiapan FTMIPA itu melayangkan pukulan ke ARM, sontak ARM membalas dengan ikut balik memukul, kemudian orang-orang langsung mengerumuni," kata dia

Walau begitu, Ramadin mengatakan bahwa informasi adanya penodongan menggunakan parang terhadap ARM tidak benar. Menurut dia, tak ada kader HMI yang membawa senjata tajam pada saat itu.

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

18 jam lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

19 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

21 jam lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

22 jam lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

12 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

14 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

17 hari lalu

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

29 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya