Nasib Koalisi Gerindra-PKS Setelah Ahmad Riza Patria Jadi Wagub

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 6 April 2020 15:52 WIB

Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Dok.Tempo / Dok.Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, mengatakan terpilihnya Ahmad Riza Patria, bakal mempengaruhi peta politik di DKI. Riza Patria merupakan calon wakil gubernur yang diusung Gerindra.

Riza bersaing dengan cawagub yang diusung Partai Keadilan Sejahtera Nurmansjah Lubis. Mereka bersaing untuk menduduki kursi yang ditinggal Sandiaga Uno sejak 27 Agustus 2018 lalu. "Terpilihnya Riza tentu sangat berpengaruh. PKS pasti kecewa karena sejak awal karpet merah wagub dibentangkan ke PKS," kata Adi saat dihubungi, Senin, 6 April 2020. "Tapi ending-nya malah Gerindra yang menang."

Dalam proses pemilihan yang berjalan tertutup di Gedung DPRD DKI, hari ini, Ahmad Riza mengantongi 81 suara. Riza unggul dari lawannya, Nurmansjah Lubis, yang hanya mendapat 17 suara anggota dewan. Sedangkan dua suara dinyatakan tidak sah dalam pemilihan itu.

Menurut Adi, sejak kader Gerindra masuk menjadi cawagub DKI peta koalisi memang telah berubah. Sosok Riza Patria dan Nurmansjah menggantikan dua kader PKS yang sebelumnya ditunjuk untuk mengikuti proses pemilihan wagub DKI. Keduanya adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Kata Adi, semenjak Gerindra memasukkan kadernya sebenarnya koalisi Gerindra dan PKS telah bubar. Belum lagi, keputusan Gerindra yang masuk di koalisi pemerintah pusat, membuat PKS kecewa.

Advertising
Advertising

"Praktiknya koalisi PKS dan Gerindra sudah bubar. Kalau masih solid wagub mestinya dikasih ke PKS sesuai kesepakatan awal," ujarnya. "Kemesraan PKS dan Gerindra tinggal kenangan."

Meski begitu, kemenangan Gerindra dalam pemilihan wagub DKI tidak bakal mempengaruhi secara elektoral untuk pemilu berikutnya. Sebab, PKS merupakan partai yang mempunyai mesin yang kuat dan kadernya solid. "PKS di Jakarta relatif kuat dan cenderung menjadi basis yang bisa diandalkan," ujar Adi.

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

19 menit lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

14 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

15 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

3 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya