Cerita Pengemudi Ojek Online Tak Bisa Angkut Penumpang Saat PSBB

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 10 April 2020 14:05 WIB

Pengemudi ojek online melintas tanpa penumpang di dekat spanduk bertuliskan imbauan waspada terhadap COVID-19 di Jakarta, Senin, 6 April 2020. Saat berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta, ojol dilarang membawa penumpang dan hanya boleh mengantarkan makanan dan barang. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang ojek online mengangkut penumpang selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB mulai hari Jumat ini, 10 April 2020.

Kebijakan pembatasan PSBB ini bakal berlaku selama 14 hari mulai hari ini hingga 23 April mendatang.

Pengemudi ojek online bernama Wisnu Ardianto, 32 tahun, mengatakan perusahaan aplikasi telah menghapus fitur penumpang di aplikasi Gojek mulai hari ini.

"Sudah gak bisa narik penumpang. Aplikasi Gak bisa narik bang untuk layanan Goride ditiadakan," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat, 10 April 2020.

Larangan ojek online mengangkut penumpang tertuang di pasal 18 ayat 6 Peraturan Gubernur DKI nomor 33 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB dalam penanganan Covid-19 di DKI. Pasal tersebut berbunyi angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk pengangkutan barang.

Menurut pria yang tinggal di kawasan Slipi, Jakarta Barat ini, selama pandemi virus corona pengemudi ojek online sudah sulit mencari penumpang. "Paling banyak tujuh tarikan dari pagi sampe jam 11 malam. Gak pernah lebih," ujarnya. "Sabtu kemarin saya gak dapat sama sekali orderan dari pagi sampai malam."

Pengemudi ojek online (ojol) mengangkut penumpang sebelum berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. TEMPO/Nurdiansah

Bapak satu anak ini menuturkan jika aplikasi untuk layanan penumpang dihapus sementara selama kebijakan ini, maka para pengemudi bakal semakin kehilangan orderan. Para pengemudi kini hanya mengandalkan layanan pengantaran barang atau pembelian makanan.

Advertising
Advertising

Menurut Wisnu, layanan pengantaran makanan dan barang juga tidak bisa terlalu diandalkan selama pandemi ini. Sebab, kata dia, banyak restoran yang tutup selama pandemi ini. "Kantor dan industri tutup juga kan Gosend kami ngarepin dari mereka," ucapnya.

Meski mendapatkan pembatasan, Wisnu menyatakan bakal tetap bekerja di tengah pandemi Corona dan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah. Pria yang telah lima tahun menjadi pengemudi ojek online ini menerima kebijakan yang dibuat pemerintah demi kebaikan bersama.

"Tapi kami juga minta ada solusinya buat keseharian kami bagaimana? Kami pengemudi ojek online juga khawatir tertular, tapi kalau kami gak narik di rumah gak ada makanan," ucapnya serius.

Berita terkait

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

3 hari lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

10 hari lalu

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

26 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

26 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

26 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

27 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

28 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

29 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

31 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya