Polisi Ungkap Alasan Perampokan Minimarket Naik Saat Wabah Corona

Senin, 20 April 2020 17:59 WIB

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus (kedua kiri) dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur. (Foto: Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, mengatakan wabah Corona mengubah modus kriminalitas di Jakarta. Salah satu yang terjadi saat ini ialah perubahan aksi kriminalitas dari perampokan rumah bergeser menjadi perampokan minimarket atau ruko.

Menurut Yusri, data perampokan minimarket Maret 2020 dibandingkan dengan data Maret 2019 terlihat ada peningkatan pada kasus perampokan minimarket. "Terjadi pergeseran kriminalitas. Sekarang sudah jarang (kriminalitas) membongkar rumah karena masyarakat sudah di rumah saja," ujar Yusri dalam konferensi pers online, Senin, 20 April 2020.

Tak cuma terjadi peningkatan pada modus perampokan minimarket, Yusri mengatakan, modus kriminalitas penipuan, pencurian motor, dan penyebaran hoaks juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hal ini, menurut Yusri, terjadi karena wabah Corona yang melanda Indonesia.

"Kami akan menindak tegas dan terukur para pelaku yang resahkan masyarakat. Termasuk penyebar berita bohong, kami akan patroli, ungkap, dan proses," kata Yusri.

Salah satu aksi perampokan minimarket yang terjadi saat wabah Corona dilakukan oleh satu komplotan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kepada polisi, komplotan ini mengaku sudah melakukan pencurian minimarket saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Advertising
Advertising

Di masa pemberlakuan PSBB, Yusri menuturkan, memang banyak minimarket yang tutup lebih awal. Selain itu kondisi jalanan yang sepi akibat PSBB juga dimanfaatkan komplotan ini untuk membobol minimarket.

Adapun modus para pelaku, yakni dengan mencari minimarket yang sudah sepi pada dini hari. Dengan menggunakan mobil, para pelaku akan berpura-pura parkir kendaraan di depan toko dan segera memotong gembok minimarket.

Sampai saat ini, polisi baru menangkap dua anggota komplotan yang berinisial HSS dan SN. Polisi masih memburu tiga orang lainnya yang sudah diketahui identitasnya. Para pelaku perampokan dijerat dengan Pasal 363 KUHP dan terancam hukuman penjara 7 tahun.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

13 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

19 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya