Hari Kartini: Ini Perjuangan 3 Perempuan Melawan Corona

Reporter

Antara

Selasa, 21 April 2020 06:25 WIB

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penyakit Infeksi, New Emerging dan Re-Emerging RSPI Sulianti Saroso, Pompini Agustina Sitompul (keempat dari kanan), berpose bersama anggota di ruang kerja. (Foto: Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Corona telah menjadi medan pertempuran bagi lapisan masyarakat. Perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang mempunyai peran ganda sebagai tenaga kesehatan di Jakarta mempunyai peran penting dalam penanggulangan virus Corona.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan saat ini semua pihak harus saling bahu membahu. "Jangan egois karena semua ini tidak bisa dikerjakan sendirian," ujar Ngabila, Senin, 20 April 2020.

Ngabila merupakan dokter yang terlibat langsung di tengah pandemi Corona di Jakarta. Bukan perkara gampang bagi ibu rumah tangga yang kini mengemban tugas sebagai Case Manager COVID-19. Salah satu tugas utamanya adalah memutuskan sampel yang harus diuji lebih dahulu berdasarkan skala prioritas dan dampak kasus.

Hal tersebut dilakukan karena berbagai provinsi harus berbagi laboratorium penunjang di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan. Tugas Ngabila ialah melakukan pengujian massal dengan metode rapid test untuk menjangkau sampel yang lebih luas dengan hasil relatif cepat. "Upaya ini menjadi langkah tepat pemerintah sehingga saya dan tenaga medis dapat mengambil langkah antisipasi dan bekerja lebih maksimal," ujarnya.

Sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia ditemukan, kata Ngabila, ia mengurus berbagai hal terkait penanganan Corona. "Handphone saya hampir 24 jam berdering selama bersiaga di depan komputer," katanya.

Advertising
Advertising

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)

Beragam tantangan harus dihadapi dan salah satunya ialah risiko terpapar virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya. Sejumlah tenaga medis di Puskesmas dan rumah sakit di Jakarta telah terpapar. Data yang dihimpun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Sabtu, 18 April 2020 tidak kurang dari 24 dokter gugur setelah bekerja dan menangani pasien COVID-19 di Indonesia. Di saat bersamaan ada sekitar 80 petugas kesehatan dilaporkan terpapar virus Corona.

Ngabila optimistis tantangan bisa teratasi dengan kerja sama tim, strategi, pengaturan logistik, pelaksanaan pengujian, dan dukungan keluarga. Ia berpesan agar para ibu rumah tangga turut berperan mengedukasi keluarga untuk tetap berada di rumah. "Yakinkan saat ini rumah adalah tempat terbaik," katanya.

<!--more-->

Cerita lain datang dari Yeti Utami Dewi. Ia adalah ibu rumah tangga yang mengambil peran sebagai pejuang COVID-19 di garda surveilans Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat di bidang Epidemiologi ini membantu para dokter dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) memberikan respons cepat penanganan wabah.

Yeti mendatangi orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) hingga pasien positif Corona yang ada di Kecamatan Kramat Jati. Setiap muncul laporan data pasien dari Dinas Kesehatan DKI, Yeti dan tim bergegas menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan mengambil sampel untuk uji swab atau cairan tenggorokan.

Kemudian selama 14 hari berturut dilakukan konsultasi individu dengan pasien juga keluarganya. "Biasanya kami mengedukasi tentang karantina mandiri di rumah dan memantau setiap perkembangan dengan cermat," katanya.

Surveilans Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Yeti Utami Dewi, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)

Jika terjadi penurunan kondisi kesehatan pasien, Yeti segera berkoordinasi untuk memindahkan mereka ke rumah sakit. "Kalau keadaan pasien justru membaik, saya akan kembali mengambil sampel pada hari ke-14 untuk uji swab supaya memastikan hasil negatif dan pasien dalam keadaan sehat," katanya.

Tanggung jawab Yeti berlanjut hingga tengah malam untuk merekap data-data pasien. "Kuncinya adalah selalu memastikan setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar prosedur agar risiko terpapar bisa diantisipasi," katanya. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan menjaga nutrisi tubuh merupakan modal utama bagi Yeti agar tetap sehat.

Sementara dokter Pompini Agustina Sitompul, juga seorang ibu rumah tangga, mendapat peran sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penyakit Infeksi, New Emerging dan Re-Emerging RSPI Sulianti Saroso. Berprofesi sebagai dokter spesialis paru, Pompini mengemban tanggung jawab penuh terhadap penyakit darurat.

Sebagai sosok yang berada di ring satu penanggulangan Corona, Pompini sangat menekankan standar operasional prosedur penanganan pasien di rumah sakit. Upaya menjaga performa anggota ia lakukan dengan saling rangkul dan menata emosi.

Pembagian beban kerja dan waktu istirahat yang cukup secara bergantian bagi tenaga medis menjadi fokus penting yang diperhatikan Pompini. "Semua dilakukan supaya tiap anggota dapat fokus melayani dengan maksimal tanpa tertular penyakit," katanya.

Tak banyak yang tahu, persiapan Pompini dimulai bersama tim sejak Januari 2020. Hingga saat ini jumlah kasus terus meningkat dan mayoritas pasien yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso memiliki gejala berat bahkan dengan kondisi ancaman gagal napas. "Penggunaan APD lengkap selama berjam-jam dan berulang setiap hari tanpa tahu kapan situasi ini akan berakhir, telah menambah tingkat stres tenaga kesehatan," katanya.

Hanya satu kekhawatiran Pompini saat ini, jika jumlah kasus positif di Indonesia lebih banyak dibanding kapasitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia. Untuk itu ia berharap kepada semua pihak agar terus mengedukasi masyarakat untuk menekan penyebaran Corona.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

15 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

10 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

11 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

12 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

12 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya