Cerita Warga Serang Disebut Meninggal Kelaparan Saat Wabah Corona

Selasa, 21 April 2020 19:03 WIB

Ilustrasi pembagian sembako. ANTARA

TEMPO.CO, Serang -Rochman Setiawan, 39 tahun tak kuasa menahan haru saat memberikan bantuan sembako kepada keluarga Yuli Nuramelia yang dikabarkan dua hari hanya minum air galon karena tidak ada makanan yang bisa dimakan, akibat wabah Corona.

Pengusaha asal Pabuaran, Kota Serang ini buru buru berbelanja sembako dan mendatangi Keluarga miskin di Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang itu setelah mendapatkan informasi mereka kelaparan dan butuh bantuan. "Betul setibanya saya di rumah mereka saat itu sedang tidak ada apa-apa (makanan)," ujarnya kepada Tempo, Selasa 21 April 2020.

Pria yang disapa Omen ini membawa paket sembako berupa beras, mie instant, roti, susu dan uang pada Senin 20 April 2020, pukul 10.00. "Saat saya berikan roti dan susu, dua anak mereka yang masih kecil dengan lahapnya menyantap," kata relawan kesehatan ini.

Menurut Omen, saat itu ia sempat berbincang dengan Yuli Nuramelia yang terlihat segar bugar.

"Ibu Yuli bilang mereka memang kelaparan, jadi kabar itu benar bukan bohong dan saya melihat sendiri, mereka memang kelaparan," katanya. Menurut Omen, dua hari keluarga yang menempati rumah tidak layak itu hanya minum air putih saja.

Menurut Yuli, kata Omen, mereka kelaparan karena memang sudah benar benar tidak ada lagi yang bisa dimakan.

Selama ini mereka bergantung hidup dengan pendapatan Mohamad Holik, 49 tahun, suaminya. Holik hanya bekerja sebagai pemulung yang hanya Rp 20-Ep 25 ribu perhari. "Tetapi semenjak wabah Corona, lapak yang bisa menerima barang rongsokannya tutup, jadi mereka sama sekali tidak ada penghasilan," katanya.

Begitu juga dengan anak pertama mereka yang berhenti bekerja karena dampak Corona. Setelah 30 menit berada di rumah itu, Omen berpamitan.

Namun, sekitar pukul 15.00, Omen menerima telepon dari temannya dan meminta dicarikan ambulans untuk Yuli yang tiba tiba pingsan." Saya sempat cari ambulans dan menghubungi teman teman yang lain, dan akhirnya teman saya bisa mengupayakan ambulans," kata Omen.Yuli dilarikan ke Puskesmas terdekat dan 20 menit kemudian dinyatakan meninggal.

Pemerintah Kota Serang membantah bahw Yuli meninggal karena kelaparan. Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Serang, Hari Pamungkas mengatakan wanita berusia 43 tahun itu meninggal mendadak (suddent death). "Diduga karena serangan jantung," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa 21 April 2020.

Hari mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan Puskemas Singandaru Kota Serang, Yuli tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. "Almarhumah sudah meninggal ketika dibawa ke Puskesmas, meninggalnya mendadak," katanya.

Menurut Hari, kabar yang menyebutkan Yuli meninggal karena kelaparan tidak benar. Karena, kata Hari, beberapa hari sebelum Yuli wafat, bantuan sembako dari Pemkot Serang dan sejumlah relawan telah diberikan kepada keluarga tak mampu itu. "Pemkot Serang saja memberikan bantuan berupa 25 kilogram beras, mie instan dan kebutuhan lainnya tanggal 18 April," kata Hari.

Begitu juga dengan relawan yang berkunjung ke rumah itu mulai tanggal 15 April bantuan mulai mengalir. "Sejak informasi itu kami terima, kami langsung bereaksi dan terus melakukan pemantauan," kata Hari.

Keluarga itu, Hari menambahkan, juga telah masuk daftar penerima Jaring Pengaman Sosial. "14 April didata dan bantuan sosial atau bansos memang sedang disiapkan karena harus melalui proses," katanya.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

4 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

7 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

3 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

4 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

4 hari lalu

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

Ini agenda kunjungan kerja hari terakhir Jokowi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

5 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

Satgas Damai Cartenz mengatakan anggota KKB itu juga mengklarifikasi pernyataan kelompoknya yang menuding Danramil Aradide membagikan racun.

Baca Selengkapnya