Kriminalitas Naik saat PSBB, Polda Metro Akan Tindak Tegas Pelaku

Rabu, 22 April 2020 18:23 WIB

Tersangka dihadirkan pada keterangan pers terkait kasus perampokan nasabah bank dengan modus gembos ban di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis, 11 April 2019. Kepolisian berhasil meringkus Empat tersangka perampokan, sedangkan satu tersangka lainnya meninggal dunia karena di tembak oleh petugas karena mencoba melawan petugas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan polisi tak akan segan memberi tindakan tegas dan terukur alias menembak pelaku kejahatan yang beraksi di tengah Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek. Hal itu untuk merespon peningkatan tingkat kriminalitas seperti perampokan minimarket dan curanmor di saat seperti ini.

"Pihak kepolisian, khususnya Ditkrimum PMJ, tidak akan pernah segan melakukan tindakan tegas dan terukur (menembak)," ujar Yusri saat dikonfirmasi, Rabu, 22 April 2020.

Yusri mengakui di saat ini tingkat kejahatan memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Namun, ia memastikan seluruh kasus kejahatan itu telah terungkap.

Untuk menekan angka kriminalitas yang terus naik, Yusri mengatakan Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus seperti Satgas antibegal dan antipreman. Polisi juga sudah memetakan daerah rawan kriminalitas, modus, hingga pukul berapa biasanya para kriminal beraksi.

"Itu yang menjadi skala prioritas kami, untuk patroli ditingkatkan dari tim-tim yang dibentuk," kata Yusri.

Advertising
Advertising

Beberapa peningkatan kriminalitas contohnya terjadi pada perampokan minimarket, pencurian motor, dan penyebaran hoaks juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hal ini, kata Yusri, terjadi karena pandemi virus corona yang melanda.

Salah satu aksi perampokan minimarket yang terjadi saat pandemi corona, dilakukan oleh 1 komplotan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kepada polisi, komplotan ini mengaku sudah melakukan pencurian di minimarket saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat corona diberlakukan.

Di masa pemberlakuan PSBB, Yusri mengatakan memang banyak minimarket yang tutup lebih awal. Selain itu kondisi jalanan yang sepi akibat PSBB juga dimanfaatkan komplotan ini untuk membobol minimarket.

Adapun modus para pelaku, yakni dengan mencari minimarket yang sudah sepi pada dini hari. Dengan menggunakan mobil, para pelaku akan berpura-pura memarkirkan kendaraannya di depan toko dan segera memotong gembok minimarket.

Sampai saat ini, polisi baru menangkap 2 orang anggota komplotan yang berinisial HSS dan SN. Polisi masih memburu 3 orang lainnya yang sudah diketahui identitasnya. Para pelaku itu dijerat dengan Pasal 363 KUHP dan terancam hukuman penjara 7 tahun.

Berita terkait

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

4 hari lalu

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

6 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

9 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

13 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

13 hari lalu

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

Pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI yang menabrak dan cekcok dengan pengendara lain di Tol Cikampek, dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

16 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

30 hari lalu

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

Korban mengeluarkan biaya ONH untuk haji furoda seharga Rp125 juta, namun fasilitasnya seperti haji backpacker.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

40 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

53 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya