Puluhan Masjid Masih Gelar Salat Tarawih, Begini Saran Fraksi PKS

Rabu, 29 April 2020 20:34 WIB

Sejumlah umat muslim melaksanakan shalat Tarawih di Jakarta, Kamis, 23 April 2020. Kementerian Agama sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran Nomor 6 Tahun 2020 yang meminta kepada umat muslim untuk melaksanakan salat Tarawih bersama keluarga inti di rumah masing-masing selama bulan Ramadan. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi meminta agar pemerintah DKI melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada masjid yang masih menggelar salat tarawih berjamaah.

"Harus ada komunikasi yang lebih intensif oleh pemprov bersama MUI dan aparat keamanan," ujar Suhaimi saat dihubungi di Jakarta, Rabu 29 April 2020.

Suhaimi menduga ada warga Jakarta yang belum memahami bahaya Covid-19 sehingga masih berkegiatan di luar rumah dan beribadah di masjid. Dia minta Pemprov DKI memberikan edukasi agar semua warganya menyadari betul risiko penularan virus corona.

Menurut Suhaimi pendekatan tersebut diperlukan karena kesehatan dan ibadah merupakan hal yang sensitif. "Dua-duanya hal yang sensitif sehingga harus dikomunikasikan dengan baik," ujarnya.

Jika ada warga masih tetap menggelar salat Tarawih di masjid, Pemerintah DKI bisa menegakkan aturan yang telah ditetapkan dalam PSBB. Suhaimi juga mengimbau warga Jakarta untuk sementara beribadah di rumah.

Dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB, kegiatan ibadah hanya bisa dilaksanakan di rumah. Tak hanya itu, terdapat pula fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengatakan Salat Tarawih digelar di rumah selama pandemi Corona.

Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta, Hendra Hidayat, menyebutkan masih ada sekitar 40 masjid yang menggelar salat tarawih berjamaah di tengah pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta.

"Kemarin itu saat hari Jumat masih ada beberapa masjid yang melaksanakan Salat Jumat. Kalau yang untuk tarawih artinya sedikit lah. Dari 3.200, mungkin sekitar 40 (masjid) yang masih melaksanakan Salat Tarawih," kata Hendra.

Hendra menyatakan akan terus berkoordinasi dengan MUI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mengatur agar pengurus masjid dan warga bisa patuh terhadap peraturan agar salat tarawih dilakukan di rumah selama masa PSBB ini. "Aturan ini dibuat untuk kebaikan, kesehatan dan keselamatan bersama," kata dia.

Berita terkait

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

5 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

7 jam lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

7 jam lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

9 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

9 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

11 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

13 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

13 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

17 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya