BMKG Pastikan PSBB Bikin Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik

Kamis, 30 April 2020 17:30 WIB

Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Jumat, 3 April 2020. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada Kamis 3 April pada pukul 12.00 WIB, Jakarta tercatat sebagai kota dengan indeks kualitas udara di angka 55 atau masuk dalam kategori sedang. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kualitas udara di Jakarta membaik setelah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait COVID-19. Dengan penerapan PSBB Jakarta, mobilitas warga di ibu kota menurun.

"Meski dalam perhitungan masih menunjukkan adanya dinamika naik-turun, kualitas udara Jakarta secara umum mengalami perbaikan belakangan ini," kata Kepala Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara BMKG Suradi dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis 30 April 2020.

Dari berbagai indikator dan perhitungan, ia mengatakan bahwa kajian sejumlah pihak menunjukkan hal signifikan yang memengaruhi kualitas udara Jakarta dan sekitarnya tersebut ialah kendaraan umum dan pribadi selama PSBB.

"Kendaraan bermotor memang faktor nomor satu. Kemudian berhentinya pabrik sementara bisa berpengaruh juga ke kualitas udara Jakarta," katanya.

Ia menjelaskan secara umum, sejak awal penerapan bekerja dan berkegiatan dari rumah akibat COVID-19 hingga dua pekan setelahnya, terlihat adanya perbaikan kualitas udara. Begitu pula dengan kondisi pada awal Ramadan 1441 Hijriah.

Kepanikan masyarakat yang membeli banyak barang (panic buying) saat wabah corona mengakibatkan mobilitas warga kembali tinggi. Hal ini sempat menyebabkan polusi terlihat meningkat di awal PSBB Jakarta. Pengaruh hujan tidak turun dalam beberapa waktu terakhir juga membuat kualitas udara memburuk.

Hingga memasuki pekan pertama Ramadan, indikator kualitas udara menunjukkan angka yang naik turun di kategori baik yakni 0-50 mikrogram per meter kubik dan sedang pada angka 51-150 mikrogram per meter kubik.

Selain itu, terkait Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kawasan Banten atau sisi barat Jakarta yang tetap beroperasi saat ini, BMKG menegaskan hal itu tidak berpengaruh pada kualitas udara.

Kesimpulan tersebut diperoleh melalui analisa faktor angin. Selain itu, juga dengan melihat perbandingan kualitas udara Jakarta pada April 2019 dan tahun ini di periode yang sama. "PLTU justru tidak pengaruh. Jika dibandingkan tahun lalu yakni April 2019, kualitas udara Jakarta pada April tahun ini justru membaik," kata Kepala Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara BMKG itu.

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

10 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

11 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

12 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

18 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

19 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

20 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya