Pusat Buka Transportasi Publik, Wakil Wali Kota Bogor Bingung

Kamis, 7 Mei 2020 14:36 WIB

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Edi Nursalam (kiri) berbincang dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (ketiga kanan) saat memantau operasional perjalanan KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 20 April 2020. Pemantauan pada hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor tersebut menunjukkan adanya penurunan drastis penumpang KRL Commuter Line yang mencapai 85 persen per hari sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA

TEMPO.CO, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan Pemerintah Pusat membuat dirinya bingung dengan membuka transportasi publik saat penerapan PSBB. Dia menilai kebijakan itu bertentangan dengan upaya mencegah dan memutus penyebaran Covid-19 yang dilakukan pemerintah daerah.

Dedie menyebut kebijakan Kementerian Perhubungan membuka kembali operasional kendaraan umum, justru akan membuat dampak yang tidak berkesudahan bagi pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid.

"Ya sudahlah, sekarang maunya pemerintah pusat gimana," kata Dedie dikonfirmasi Tempo, Kamis 7 Mei 2020.

Dedie mengatakan Pemkot Bogor memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar warganya tinggal di rumah dan tidak bepergian keluar rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Masyarakat sudah banyak yang berkorban karena penerapan PSBB Bogor, di antaranya anak sekolah dan mahasiswa yang belajar dari rumah, perusahaan yang memberhentikan operasionalnya, pusat perbelanjaan yang tutup serta beribadah di rumah.

"Tapi kebijakan pusat tidak konsisten, masih tarik ulur. Mau sampai kapan," kata Dedie.

Meski pembukaan transportasi publik memiliki syarat dan ketentuan, Dedie menyebut hal itu justru akan memperberat tugas pemerintah daerah. Sebab, menurut Dedie, dengan syarat itu maka harus juga ditambah petugas berjaga di lapangan untuk memeriksa dan memastikan satu persatu pengendara.

Wali Kota Bogor mengatakan petugas di lapangan dituntut untuk bisa mengecek apakah penumpang transportasi umum itu mau berbisnis, mudik, pulang kampung atau mengirim logistik. "Apakah kami mampu untuk itu. Kebijakannya berubah-rubah, bingung maksud dan tujuannya apa," ucap Dedie.

Sebelum Menhub Budi Karya Sumadi melonggarkan transportasi publik, lima kepala daerah Bodebek sepakat untuk meminta agar operasional KRL dihentikan. Usul itu diajukan karena ada beberapa penumpang kereta positif corona namun tak bergejala sehingga berisiko menularkan Covid-19.

M.A MURTADHO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

3 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

5 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

5 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

6 hari lalu

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno memaparkan catatan evaluasi transportasi selama momentum Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

7 hari lalu

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

Kemenag mamfasilitasi ribuan warga untuk balik dari kampung ke tempat kerja mereka di Jakarta setelah mudik.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya