Warga menunjukkan isi paket sembako dari Presiden yang akan didistribusikan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 28 April 2020. Setiap paket bansos berisi 14 bungkus mi instan, 10 kg beras, 2 liter minyak goreng, 2 sarden, 2 kornet, 3 sabun batang, 1 kotak teh celup, 1 botol saos, 1 botol kecap, dan 1 liter susu. TEMPO/Nita Dian
TEMPO.CO, Jakarta - Pembagian sembako Bantuan Presiden (Banpres) Jokowi untuk masyarakat terdampak wabah Covid-19 diprotes masyarakat Petukangan Utara, Jakarta Utara.
Penyebabnya, ada kekurangan sembako Banpres yang dibagikan pada 5 Mei 2020.
Dalam bukti pengiriman sembako Banpres dari Kantor Pos kepada RW setempat tercantum beberapa jenis barang, seperti beras, minyak goreng, mi instan, sarden, kornet, sambal, kecap, sabun batang, susu UHT, dan teh celup.
"Tapi ternyata yang sampai di sini cuma beras, sarden, mie, dan minyak goreng," ujar warga Petukangan Utara berinisial I kepada Tempo pada Kamis, 7 Mei 2020.
Presiden Jokowi melalui Kemenko PMK membagikan sembako Banpres kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Pembagian dilaksanakan di 15 kota di Indonesia.
Atas kekurangan jatah sembako Banpres tadi, I lantas menanyakannya kepada pengurus RT dan RW. Namun, dia mengatakan justru diancam oleh Kelurahan Petukangan Utara.
"Katanya Pak RW, nerusin info dari Pak Lurah, kalau ada RT yang komplain soal bantuan kemarin nanti bantuan berikutnya enggak akan dikasih," ujar I
Dia menuturkan baru kali ini masyarakat Petukangan Utara mengalami kekurangan jumlah sembako bantuan pemerintah. Sebelumnya tak ada masalah dalam pembagian sembako dati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, memimpin kegiatan penyaluran hasil infaq Pondok Ramadan kepada warga, di Pendopo Kecamatan Purwoasri, Rabu, 27 Maret 2024.