Gubernur Larang Pencari Kerja Datang ke Banten: Sulit Lowongan
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 28 Mei 2020 07:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Banten Wahidin Halim melarang para pencari kerja berspekulasi untuk datang ke Banten saat ini. Akibat pandemi Covid-19 banyak tenaga kerja di Banten yang masih dirumahkan. "Jangan mencari kerja di Banten. Saat ini Banten sedang sulit lowongan kerja," kata Wahidin Halim, Kamis 28 Mei 2020.
Sebagai informasi, Data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Banten pada tanggal 20 Mei 2020 menunjukkan: sebanyak 27.569 karyawan dirumahkan. Sementara jumlah karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK mencapai 17.298 orang. Sedangkan jumlah perusahaan yang tutup mencapai 59 perusahaan.
Imbauan Gubernur Wahidin Halim itu untuk antisipasi pendatang baru atau pencari kerja ke Banten yang mengiring arus balik lebaran. Dijelaskan, dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pihaknya tidak menutup atau menghentikan aktivitas produksi pada industri. Namun demikian, industri harus melaksanakan protokol kesehatan dalam proses produksinya. Sehingga berdampak pada jumlah dan jam kerja karyawan.
Sementara itu, pemerintah akan menerapkan new normal Corona di Kabupaten Tangerang. Terkait itu, Polda Banten menerjunkan sebanyak 885 personil gabungan untuk mengawal penerapan kenormalan baru itu.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan Polda Banten sudah merumuskan konsep peningkatan pengamanan PSBB Kabupaten Tangerang, dengan melibatkan personil TNI, Polri, Satpol PP dan dinkes ke titik-titik keramaian masyarakat. "Kekuatan 885 personil gabungan itu dengan rincian 535 anggota Polri, 200 anggota TNI, 150 dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang," kata Edy, Kamis.
Personil tersebut akan disebar ke titik keramaian seperti mal, pasar modern, pasar tradisional, rumah makan, stasiun kereta, hotel terminal, bahkan di objek wisata. Personil akan memastikan masyarakat memakai masker dan jaga jarak fisik.
"Personel itu sebenarnya sudah dikerahkan sejak operasi Ketupat Kalimaya dan operasi terkait penanganan Covid19. Namun, dengan akan diterapkannya new normal personil juga akan memastikan protokol kesehatan diterapkan," kata dia.<!--more-->
Edy mengajak kepada pengelola mall, pasar, dan seluruh elemen masyarakat agar selalu mengikuti protokol kesehatan sebagai upaya percepatan penanganan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) dan guna memutus penyebarannya.
"Dengan kehadiran personel TNI-Polri di ruang publik, untuk memastikan kedisipilinan masyarakat dengan harapan agar masyarakat lebih tertib dan taat dalam mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona," kata dia.
Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar dapat bekerja sama membantu kebijakan pemerintah, untuk mengikuti segala aturan yang di terapkan selama penerapan new normal.
Sehari sebelumnya, Kepala Polres Kota Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di Pasar Gudang Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Ia meminta pedagang pasar untuk menjaga jarak, menggunakan masker, dan sarung tangan.
"Untuk para pedagang, selain menggunakan masker dan menjaga jarak, juga disarankan menggunakan sarung tangan karena pedagang bertransaksi dengan banyak orang," kata Ade.
Menurut dia, pasar merupakan salah satu tempat yang setiap hari didatangi masyarakat. Kata Ade, Gugus Tugas sudah berkoordinasi dengan pengurus pasar. Kepada pengurus pasar, lanjutnya, Gugus Tugas meminta agar pengurus pasar menyiapkan personel khusus untuk mengecek suhu tubuh pengunjung dan pedagang pasar serta menyediakan tempat cuci tangan lebih banyak.
"Kami juga meminta agar pengelola pasar meningkatkan edukasi kepada pengunjung dan pedagang pasar terkait pencegahan penyebaran penyakit Covid-19," ujarnya. Menurutnya, apabila protokol dilaksanakan secara bersama-sama dan masif, maka new normal dapat diterapkan.