Masuk Zona Kuning, Kawasan Bodebek Teruskan PSBB hingga 4 Juni

Jumat, 29 Mei 2020 19:15 WIB

Petugas gabungan saat menertibkan rumah makan yang menyediakan untuk makan di tempat di Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 26 Mei 2020. Penertiban tersebut untuk mengurangi kerumunan warga serta wisatawan, dan sabagai upaya pemutusan mata rantai COVID-19 di masa Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kawasan wisata Puncak Bogor. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten/Kota Bekasi, dan Kota Depok masih akan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

“Karena Bodebek semua kuning. Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi masih kuning. Masuk kategori 40 persen rekomendasi PSBB,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Bandung, Jumat 29 Mei 2020.

Ia mengatakan, khusus daerah Bodebek, rekomendasi perpanjangan PSBB di zona tersebut wajib mengikuti DKI. “Karena klasternya Jakarta, maka PSBB sampai tanggal 4 Juni,” kata dia.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (27/5/20). (Foto: Humas Jabar)

Keputusan tersebut diumumkannya sebagai hasil evaluasi PSBB skala provinsi perpanjangan kedua yang berakhir hari ini, 29 Mei 2020. Evaluasi yang dilakukan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat dilakukan dengan membagi semua daerah di Jawa Barat berdasarkan level kewaspadaan masing-masing. Pengukuran level kewaspadaan itu mengikuti 9 indikator.

Advertising
Advertising

“Ini juga hasil masukan dari ilmuwan karena Gugus Tugas Provinsi mengambil keputusan berbasis data, mengambil keputusan berbasis masukan para ilmuwan. Dari ilmuwan Jawa Barat itu ada 9 yang harus diukur. Yaitu laju ODP (Orang Dalam Pemantauan), laju PDP (Pasien Dalam Pemantauan), laju kasus positif, laju kematian, laju kesembuhan, lajur reproduksi Covid, laju transisi, laju pergerakan lalu-lintas dan manusia, dan risiko geografis yang memang berbeda-beda,” kata Ridwan Kamil.

Gabungan hasil pengukuran 9 indikator itu untuk menghasilkan ukuran level kewaspadaan. “Hasilnya dari 9 indeks ilmiah itu melahirkan 5 level kewaspadaan. Level 5 hitam, 4 merah, 3 kuning, 2 biru, dan level 1 hijau,” kata Ridwan Kamil.

Tiga daerah di Bodebek dalam evaluasi PSBB pada perpanjangan pertama menempatkan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, bersama Kota Cimahi dalam zona merah. Kini tiga daerah itu naik kelas menjadi zona kuning.

“Kami melaporkan perkembangan yang menggembirakan. Hari ini ada 12 daerah yang sudah masuk zona kuning, yang tadinya 19 daerah. Hari ini sudah tidak ada lagi yang zona merah, yang tadinya ada 3 daerah. Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi sudah tidak lagi zona merah, hari ini sudah masuk kategori zona kuning,” kata Ridwan Kamil.

Rincinya, daerah masuk zona kuning yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indramayu, Karawang, Subang, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, serta Kota Depok.

Sementara yang masuk zona biru adalah sisanya, yakni Kabupaten Bandung Barat, Ciamis, Cianjur, Kabupaten Cirebon, Garut, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya.

“Di Jawa Barat hari ini nol zona merah, kemudian 12 zona kuning, dan Alhamdulillah ada 15 zona biru. Kalau dipresentasikan, zona biru Level 2 itu 60 persenan kurang lebih. Kemudian zona kuning sekitar 40 persen,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, untuk daerah yang masuk dalam zona kuning direkomendasikan untuk melanjutkan PSBB. “Yang 40 persen yang zona kuning, karena kami ingin tetap waspada, tidak mengendurkan pengawasan, maka yang 60 persen kuning atau 12 kota/kabupaten, kami tetap rekomendasikan untuk melakukan PSBB,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, teknis pelaksanaan PSBB diserahkan pada masing-masing kabupaten/kota yang masuk zona kuning. “Empat puluh persen melanjutkan PSBB parsial dengan 2 waktu. Bodebek sampai 4 Juni, dan 7 (daerah) lainnya di tanggal 12 Juni,” kata dia.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

2 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

3 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

7 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

8 hari lalu

Daftar Kandidat yang Digadang Jadi Cagub DKI Jakarta, Jateng, dan Jatim di Pilkada 2024

Sejumlah tokoh digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur untuk Pilkada 2024

Baca Selengkapnya