Epidemiolog: PSBL Bisa Lebih Efektif Menuju Transisi New Normal

Rabu, 3 Juni 2020 11:42 WIB

Suasana RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat lengang akibat karantina wilayah, Senin, 11 Mei 2020. Foto: Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan kebijakan pembatasan sosial berskala lokal baik atau PSBL dilakukan untuk memasuki masa transisi menuju new normal atau tatanan hidup baru di tengah wabah virus corona.

Kebijakan pembatasan lokal ini bisa lebih baik dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jika pemerintah mampu mengisolasi warga yang berstatus orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan hingga yang positif terinfeksi corona.

"Harus benar-benar dipantau. Jangan seperti PSBB yang tidak efektif pemantauannya," kata Tri saat dihubungi, Rabu, 3 Juni 2020. "Libatkan juga kader-kader lingkungan seperti PKK untuk memantau."

Tri mengatakan dalam pembatasan lokal ini pemerintah harus melibatkan peran ketua lingkungan untuk mengisolasi kasus atau warga yang berstatus OTG, ODP, PDP, hingga yang positif. Mereka harus benar-benar dijaga agar tidak keluar rumah.

Pemerintah pun bisa menyiapkan rumah isolasi jika warga tidak mau mengisolasi diri di rumahnya sendiri "Jangan sampai ada yang keluar karena bisa menimbulkan klaster baru," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut dia, kebijakan pembatasan di tingkat lingkungan sebenarnya tidak perlu dilakukan jika kebijakan PSBB berlangsung efektif. Pemerintah, kata dia, tinggal mengisolasi orang yang berstatus ODP, PDP, hingga positif di tempat isolasi atau rumahnya sendiri tanpa perlu membatasi pergerakan warga di lingkungan. "Sebenarnya pada prinsipnya tinggal isolasi saja," ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan lokal di 62 rukun warga yang masuk zona merah penularan Covid-19. Saat diterapkan kebijakan ini, nantinya setiap RW yang masuk zona merah Corona akan diportal dan dijaga petugas untuk membatasi akses keluar masuk warganya.

"Setiap RW berjaga menyiapkan portal dan cek poin," kata Riza saat Ngobrol Bareng Tempo pada Senin malam, 1 Juni 2020. Menurut dia, di setiap RW zona merah corona bakal disiapkan tempat mencuci tangan, disinfektan, pemeriksaan suhu, dan rumah isolasi. "Berbagai kebutuhan kami siapkan di tingkat RW," tutur Ahmad Riza Patria.

Berita terkait

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

20 Maret 2023

Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

29 Januari 2023

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

Untuk ketiga kalinya, Presiden Jokowi bercerita soal kebijakan yang dia ambil di awal pandemi Covid-19 dengan tidak menerapkan lockdown.

Baca Selengkapnya

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

20 September 2022

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

Volkswagen tak melihat bahwa krisis chip semikonduktor akan berakhir pada 2023. Strategi baru disiapkan untuk mengatasi produksi.

Baca Selengkapnya

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

2 Agustus 2022

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

Kemenkeu mulai mencari sumber pertumbuhan baru pasca pandemi COVID-19 dalam rangka menciptakan perekonomian yang berkelanjutan dan lebih kuat.

Baca Selengkapnya

Bos Taman Impian Jaya Ancol Yakin Rugi Berubah jadi Untung Tahun Ini, Kenapa?

30 Juni 2022

Bos Taman Impian Jaya Ancol Yakin Rugi Berubah jadi Untung Tahun Ini, Kenapa?

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Teuku Sahir Syahali yakin perseroan bisa meraup laba pada semester pertama tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Gonta-ganti Istilah Selama Pandemi Covid-19 dari PSBB sampai PPKM Level 3

15 Februari 2022

Gonta-ganti Istilah Selama Pandemi Covid-19 dari PSBB sampai PPKM Level 3

Sepanjang pandemi Covid-19 istilah pembatasan warga bolak balik ganti nama, mulai PSBB hingga PPKM, bahkan pernah muncul PPKM Darurat.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ini Saran Pakar

22 Januari 2022

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ini Saran Pakar

Pakar meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mengendalikan kasus COVID-19 yang mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya

IDEAS Soroti Angka Kemiskinan Turun, tapi Pengangguran Bertambah Jadi 9,1 Juta

21 Januari 2022

IDEAS Soroti Angka Kemiskinan Turun, tapi Pengangguran Bertambah Jadi 9,1 Juta

Lembaga Riset IDEAS menyebut kinerja penanggulangan kemiskinan di 2021 tak berjalan beriringan dengan penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya