Epidemiolog Prediksi Angka Reproduksi Covid-19 di DKI di Atas 1

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 11 Juni 2020 21:05 WIB

Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin pagi, 18 Mei 2020. Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang masih tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian pedagang pakaian tetap menggelar lapaknya. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, memprediksi angka reproduksi efektif (Rt) virus corona di Ibu Kota bakal kembali di atas satu. Tri menyarankan pemerintah segera menghentikan masa PSBB transisi dan kembali mengambil langkah kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang lebih ketat.

"Kalau transisi ini masih diteruskan maka puncak penularan virus akan lebih lama. Sebab, usaha menyetop secara maksimal terhenti dengan memulai memasuki transisi new normal," kata Tri saat dihubungi, Kamis, 11 Juni 2020.

Tri menghitung angka penularan Covid-19 di DKI Jakarta, bakal kembali meningkat karena angka harian telah tembus di atas 100 kasus baru. Angka reproduksi bisa dihitung dari total penularan selama sepekan.

Puncak penularan corona di DKI sempat menyentuh 700 selama sepekan pada Maret lalu. Angka tersebut perlahan menurun hingga Mei yang menyentuh 500 kasus baru per pekan dan awal Juni kemarin yang mencapai 400 per pekan.

Jika melihat angka rata-rata penularan corona pada pekan pertama masa PSBB transisi, kata dia, maka terlihat bahwa puncak penularan di Jakarta terjadi kembali karena ditemukan lebih dari 100 kasus baru per hari. "Angka ini menunjukkan reproduksi meningkat. Sebab, kembali ke puncak," ujar Tri.

Advertising
Advertising

Pada hari pertama masa PSBB transisi angka kasus baru Covid-19 mencapai 102 orang. Lalu secara berturut-turut pada hari selanjutnya bertambah 160, 96, 234, 147, dan 129 orang. "Baru lima hari saja pada pekan pertama masa transisi telah mencapai lebih dari 700 kasus baru. Artinya, Rt pasti bertambah karena datanya seperti puncak penularan," ucapnya.

Jika pemerintah tidak mengambil kebijakan pembatasan dengan ketat kembali, menurut Tri, maka puncak pandemi Corona bakal lebih lama. Menurut dia, jika pemerintah bersabar untuk menerapkan pembatasan sosial skala besar maka pada akhir Juni bakal terasa penurunannya. "Artinya wabah sudah bisa dikendalikan," kata Tri.

Tri menyarankan Pemprov DKI segera mengambil kebijakan untuk membatalkan masa PSBB transisi yang diwacanakan menuju new normal. Pada masa transisi ini, pemerintah telah melonggarkan kebijakan di sektor ekonomi dan sosial secara bertahap. "Kalau masih seperti ini puncak wabah akan sulit diprediksi dan kita tidak tahu kapan menurun," tutur dia.

Ia menuturkan masa PSBB transisi bisa diambil jika wabah ini telah dapat terkendali. Artinya kurva kasus terus menurun atau tidak terjadi kenaikan lagi. "Sekarang kenyataannya pemerintah mengambil kebijakan pelonggaran saat batas aman belum terjadi," ujarnya.

Batas aman untuk Jakarta berdasarkan kajiannya adalah angka kasus baru tidak sampai 100 orang per pekan. "Jadi dalam sehari tidak sampai 20 kasus baru," kata Tri.

Tri memperkirakan penularan Covid-19 bakal semakin tinggi lagi saat memasuki Juli 2020. Sebab, pemerintah pusat ingin membuka keran kapasitas transportasi hingga 75 persen. "Bayangkan saja 75 persen mau dipaksakan. Apakah yang masuk bisa jaga jarak," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

16 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

19 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

2 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

3 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya