Calon penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin 25 Mei 2020. PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI melaporkan volume pengguna KRL saat pembatasan operasional di hari Lebaran 2020 turun 90 persen dibanding tahun sebelumnya, hal itu merupakan imbas dari pembatasan jam operasional yaitu pada pagi hari pukul 05.00 - 08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 - 18.00 WIB. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 371 calon penumpang kereta rel listrik atau KRL yang terlantar akibat pembatasan penumpang di sejumlah stasiun di Jakarta diangkut menggunakan bus sekolah.
"Total ada 371 penumpang yang kami antarkan pulang ke wilayah Bodetabek pada hari pertama operasional bus sekolah, Jumat, 13 Juni 2020," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta, Ali Murtadho di Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2020.
Ratusan penumpang itu diangkut dari Stasiun Tanah Abang sebanyak 78 orang, Stasiun Tebet (115), Stasiun Sudirman (72), Stasiun Manggarai (74) dan Stasiun Juanda 32 orang.
Menurut Ali, penumpang yang terlantar itu diakibatkan sistem pembatasan kapasitas angkut penumpang yang diberlakukan di kereta sebanyak 50 persen setiap gerbong untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Mereka akhirnya diangkut dengan 44 unit bus sekolah menuju ke tempat asal penumpang di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Boderabek)."67 orang diantarkan ke daerah Bekasi, 135 orang ke Bogor, 25 orang ke Tangerang dan 144 orang ke Bogor," katanya.
Ali mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap angkutan bus sekolah secara gratis itu terbilang tinggi. Dari total 50 unit bus yang disiagakan, sebanyak 44 unit digunakan mengangkut penumpang kereta. Bus sekolah, kata Ali, bisa menjadi solusi penumpukan penumpang KRL di stasiun saat jam sibuk.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
13 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa