TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 50 bus sekolah dikerahkan untuk mengangkut penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang terlantar di sejumlah stasiun pada saat PSBB Transisi. Dengan penerapan physical distancing, jumlah penumpang kereta dibatasi hingga 50 persen.
"Kita mengerahkan 50 unit bus guna mengantisipasi lonjakan penumpang di stasiun KRL," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah DKI Jakarta Ali Murthado di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
Menurut Ali, mekanisme operasional bus sekolah akan disiagakan di lima stasiun utama, di antaranya Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet.
"Nantinya akan ada sepuluh unit bus di tiap stasiun yang akan mengantar ke sejumlah tujuan di Jabodetabek," katanya.
Bus sekolah itu akan beroperasi dengan tujuan Terminal Baranangsiang Bogor, Terminal Depok, Terminal Bekasi, Pasar Modern BSD Tangerang dan Bintaro Exchange.
Penumpang kereta yang terlantar bisa menaiki bus sekolah hingga ke lokasi tujuan secara gratis.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, Unit Pengelola Angkutan Sekolah DKI Jakarta menaruh perhatian khusus terhadap sopir bus sekolah yang akan mengantarkan penumpang KRL terlantar.
"Kru armada sekolah harus dijamin steril, tentunya dengan dibantu pengawasan dari PMI dan Dinas Kesehatan," katanya.
Ke-50 bus sekolah yang dikerahkan telah disterilisasi dengan disinfektan di pool Hek TMII. Para sopir juga dicek kesehatannya secara berjangka untuk memastikan kondisi kebugaran mereka selama bertugas.