Sopir Ojek Online Antusias Sambut Pembukaan Aplikasi Penumpang

Kamis, 9 Juli 2020 15:51 WIB

Petugas menyemprotkan disinfektan ke dalam helm pengendara ojek online di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, 8 Juni 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi -Pemerintah Kota Bekasi resmi mengizinkan ojek online beroperasi lagi membawa penumpang mulai Kamis, 9 Juli 2020. Syarat operasi yaitu menjalankan protokol kesehatan disertai dengan partisi sebagai pembatas antara driver dan penumpang.

"Kalau terus takut virus. Maka, kita akan terkapar semua," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis, 9 Juli 2020.

Rahmat mengatakan dibukanya kembali layanan membawa penumpang bagi ojek online untuk memudahkan aktivitas warga Kota Bekasi. Selain itu, kata dia, para driver ojek online membutuhkan kegiatan ekonomi untuk menunjang pendapatan bagi keluarganya. "Ekonomi tumbuh, daya beli masyarakat meningkat," kata dia.

Ia kembali mengingatkan supaya masyarakat tidak takut untuk beraktivitas. Tentunya, dengan menjalankan protokol kesehatan. Menurut dia, angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi sangat rendah, dimana angka kesembuhan telah mencapai 100 persen, sedangkan angka kematian nol sejak sebulan lalu.

"Yang kondisi imunnya lemah, terkena Covid saya sudah siapkan ruang isolasi di RSUD, ada 117 tempat tidur," kata dia.

Advertising
Advertising

Pembukaan aplikasi untuk penumpang disambut driver ojek online. Mereka berharap penghasilan kembali pulih seperti sebelum terjadi pandemi virus corona secara global. "Selama PSBB hanya mengandalkan pengantaran barang dan makanan, pendapatan berkurang jauh," kata Ade, seorang sopir ojol.

Sopir lainnya, Erna mengaku lega bisa kembali menarik penumpang. Ia berharap penghasilannya kembali pulih. Sebab, selama aplikasi untuk penumpang ditutup, tidak setiap hari memperoleh penghasilan. "Bersyukur sekali bisa normal lagi, kendati harus menjalankan protokol kesehatan," kata dia.

VP Region West Java & Banten Gojek, Becquini Akbar mengatakan korporasi menyiapkan protokol kesehatan berupa J3K yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan. "Sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan,” katanya.

Jaga Kesehatan di dalam J3K yaitu program gaya hidup sehat, terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari. Karena itu, ditekankan penggunaan masker dan membawa hand sanitizer serta pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di enam posko aman di Bekasi.

Sementara itu, Jaga Kebersihan di dalam inisiatif J3K adalah program ojek online Gojek dalam memastikan kebersihan ekosistem, salah satunya dengan membuat Posko Aman J3K sebanyak enam titik di Bekasi sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.

Berita terkait

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

4 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

11 jam lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

13 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

17 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

22 jam lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

5 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya