RSUP Persahabatan Rawat 90-100 Pasien Covid-19 per Bulan

Jumat, 10 Juli 2020 15:58 WIB

Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah (tengah) didampingi Direktur Umum, SDM dan Pendidikan Rochman Arif (kiri) dan Dokter Spesialis Paru Prasenohadi, memberikan keterangan pers terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. Sementara orang dalam pemantauan biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam namun tidak ada kontak erat dengan penderita positif. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan masih merawat 90-100 pasien Covid-19 baru setiap bulan meski sudah memasuki masa transisi menuju tatanan hidup normal baru alias new normal. Pasien Covid-19 itu merupakan rujukan dari pelbagai rumah sakit di Jabodetabek.

"Kami tidak pernah merawat jumlah pasien di bawah angka itu,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah dalam konferensi pers virtual, Jumat, 10 Juli 2020.

Meski jumlah warga Jakarta yang terpapar Covid-19 naik-turun, tapi RSUP Persahabatan tetap masih merawat pasien di angka 90-100 orang.

Pasien baru itu terdiri dari mereka yang terkonfirmasi positif corona maupun pasien dalam pengawasan (PDP). RSUP Persahabatan mencatat sebanyak 194 pasien Covid-19 dirawat sepanjang Maret 2020.

Angka ini melonjak menjadi 343 pasien pada April 2020. Kemudian berubah lagi jumlahnya sebanyak 302 pasien pada Mei 2020 dan 335 pasien di Juni 2020.

Biasanya, kata Rita, 60-70 pasien rujukan setiap harinya dibawa ke RSUP Persahabatan. Angkanya menurun jadi 20-30 pasien rujukan per hari sejak Juni 2020.

Advertising
Advertising

Meski demikian, menurut dia, rumah sakit di kawasan Jakarta Timur itu sedari awal hanya menerima kisaran 10-13 pasien. "Kenapa relatif stabil karena memang kami rumah sakit rujukan dan menerimanya hanya kasus sedang dan berat."

Secara kumulatif, RSUP Persahabatan telah merawat 1.179 orang selama 1 Maret-7 Juli. Dari angka itu, 385 pasien Covid-19 (32,7 persen), 768 orang negatif (65,1 persen), 26 PDP (2, 2 persen).

Sejumlah daerah pun telah memasuki masa transisi. Hal ini dimulai dari pemerintah DKI Jakarta yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sejak 5 Juni. Daerah penyangga di Bodetabek menyusul kebijakan serupa.




Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya