F-PDIP Yakin Anies Tak Sanggup Tarik Rem Darurat PSBB Transisi
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 13 Juli 2020 12:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjutak yakin bahwa Gubernur Anies Baswedan tak akan sanggup menarik rem darurat untuk mencabut masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. "Masa mau ditarik rem lagi? Emangnya masyarakat mau?” ujar Gilbert saat dihubungi, Senin 13 Juli 2020.
Gilbert menyampaikan pernyataan itu sehubungan dengan Anies yang akan menghentikan PSBB transisi jika kasus penularan Covid-19 bertambah. “Dengan tipikal dia memimpin seperti itu, saya enggak yakin dia akan mampu menarik rem ini."
Gilbert menjelaskan pertama karena kondisi anggaran di APBD DKI tahun ini tidak memungkinkan untuk menerapkan PSBB kembali. Setidaknya kata dia untuk melaksanakan PSBB DKI membutuhkan dana Rp 3 triliun seperti PSBB sebelumnya. Sedangkan APBD DKI tahun ini mengalami kontraksi hingga 53 persen. Dari APBD DKI 2020 senilai Rp 87,9 triliun diperkirakan menurun menjadi Rp 44,66 triliun.
Gilbert mendesak Pemerintah DKI Jakarta segera mengevaluasi pelaksanaan PSBB transisi. Karena penularan Covid-19 di DKI Jakarta dalam sepekan memecahkan rekor penambahan tertinggi. Ahad kemarin, 12 Juli 2020, tercatat ada 404 kasus, dan sehari sebelumnya 359 kasus.
Anies mengingatkan agar jangan sampai situasi ini jalan terus. “Sehingga harus menarik rem darurat atau emergency brake policy." Jika rem darurat ditarik, Jakarta akan mengalami pengetatan kembali dengan membatasi kegiatan perekonomian, perkantoran, sosial hingga keagamaan.
"Bila itu terjadi, kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti." Anies Baswedan mengingatkan warga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menurut Gilbert, meledaknya kasus penularan Covid 19 merupakan bukti pengawasan oleh Pemerintah DKI lemah. "Kalau ada pengawasan dari dua pekan lalu, ya nggak mungkin begini."