Penelusuran Polisi dalam Jejak Kematian Editor Metro TV

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 15 Juli 2020 04:55 WIB

Kasus kematian Yodi Prabowo. ANTARA ; instagram.com/metrotv

TEMPO.CO, Jakarta -Editor Metro TV, Yodi Prabowo, yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua hari, akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir tol lingkar luar, Jalan Ululjami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat 10 Juli 2020.

Jenazah editor Metro TV itu ditemukan oleh tiga orang anak yang tengah bermain layangan. Melalui hasil otopsi, polisi menemukan luka tusuk akibat benda tajam di bagian leher, dan dada. Selain itu polisi juga menyita sebilah pisau, dan menduga Yodi meninggal karena korban pembunuhan.

-Polisi Duga Dua Kemungkinan

Penyidik Polres Jakarta Selatan mendalami dua kemungkinan penyebab tewasnya Yodi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto mengungkap analisa awal kasus kematian Yodi.

"Intinya kami ada dua, apakah itu ada pelakunya sehingga korban meninggal atau dengan dirinya sendiri sehingga menyebabkan meninggal. Itu sementara yang kami bisa sampaikan analisa awal," kata Irwan di kantornya, Senin, 13 Juli 2020.

Advertising
Advertising

-Tak Ada Barang Hilang

Yusri mengatakan tidak ada barang pribadi Yodi yang hilang. Barang pribadi Yodi satu unit motor merek Honda Beat, kamera, serta dompet berada di tubuhnya.

Polisi menemukan sebilah pisau dapur di dalam jaket Yodi. “Ini masih akan kami dalami lagi,” ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 13 Juli 2020.

-Pisau Diduga Berasal dari Warung Langganan

Yodi ternyata sering mendatangi sebuah warung di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Warung tersebut sempat dicurigai sebagai asal-usul pisau dapur yang menikam dada dan leher Yodi setelah anjing pelacak membawa penyidik ke sana.

Keplisian memasang garis polisi melingkari lokasi ditemukannya mayat editor video Metro TV Yodi Prabowo di seberang kiri Tol JORR atau di bawah pohon trembesi di sisi kiri Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sejak ditemukannya mayat Yodi pada Jumat, 10 Juli 2020. TEMPO/Ihsan Reliubun

"Dari keterangan saksi yang ada, termasuk pemilik warung, bahwa memang korban sering ke situ (ke warung)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi, Selasa, 14 Juli 2020.

Dalam pemeriksaan, Yusri mengatakan pemilik warung mengenal sosok Yodi.

-Pemeriksaan 2 CCTV

Yusri mengatakan pihaknya saat ini masih memeriksa 2 rekaman CCTV yang berada di sekitar tempat terjadinya perkara. Kedua barang bukti itu sedang diperiksa di Labfor Mabes Polri.

"Baru dua, di pinggir tol sama yang di dekat TKP," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Juli 2020.

Meskipun sudah mengantongi 2 rekaman, Yusri mengatakan pihaknya masih mencari rekaman CCTV lainnya. Sebab, rekaman di kedua kamera tersebut masih buram dan tak begitu jelas.

"CCTV yang di TKP itu untuk betul nggak sih dia sendiri (Yodi) atau ada dua orang, tiga orang, empat orang, atau lima orang, kami belum tahu ini," kata Yusri.

Selain memeriksa CCTV, penyidik juga melakukan pengecekan sidik jari pada barang milik Yodi. Namun mengenai perkembangan penyidikan sidik jari, Yusri enggan menjabarkannya.

FIKRI ARIGI | JULNIS FIRMANSYAH | ADAM PRIREZA

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

10 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

10 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

11 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

15 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

15 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

21 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya