Ridwan Kamil Sebut Bodebek Zona Oranye Covid-19, Ini Detailnya
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 21 Juli 2020 01:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan pembaruan level kewaspadaan seluruh daerah di Jawa Barat.
Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, ada 22 darah masuk Zona Kuning atau Risiko Rendah. Sisanya masuk dalam Zona Oranye atau Risiko Sedang termasuk Bodebek.
“Hanya 5 yang masuk kategori Risiko Sedang yaitu Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi,” kata Ridwan Kamil, dalam konferensi pers, Senin, 20 Juli 2020.
Ridwan Kamil mengatakan, pemeringkatan yang diumumkannya tersebut sudah mengikuti pemeringkatan yang digunakan Gugus Tugas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional atau Gugus Tugas Nasional.
Sebelumnya pemerintah Jawa Barat menggunakan rating level kewaspadaan dalam 5 tingkatan yakni zona hitam, merah, kuning, biru, dan hijau. Sementara Gugus Tugas Nasional belakangan melansir pemeringkatan yang sama dalam 4 zona yaitu merah, oranye, kuning , dan hijau.
“Mulai minggu ini rating kewaspadaan wilayah sudah kita gunakan rating Gugus Tugas Nasional. Jadi tidak lagi menggunakan (rating) Gugus Tugas Jawa Barat yang memang lebih dulu, tapi agar bahasa kita sama seperti pemerintah pusat maka per minggu ini sudah kita geser,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, lima daerah yang masuk Zona Oranye tersebut merepresentasikan konsentrasi penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat. “Jadi ini mengindikasikan memang covid di Jawa Barat di situ lagi di situ lagi. Kalua gak di Bodebek-Bandung Raya, Bodebek-Bandung Raya, di luar kedua itu Insya Allah terkendali konsisten, tingkatanya sangat-sangat rendah,” kata dia.
<!--more-->
Jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, diklaimnya sudah kembali di bawah rat-rata 100 kasus per hari.
“Sudah rata-rata di bawah 100. Bahkan di hari kemarin, di hari Minggu, terlaporkan kasus positif Covid-19 hanya sekitar 27, itu rekor terendah dalam 6 minggu terakhir setelah diberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru. Mudah-mudahan kasus rendah ini bisa kita jaga di minggu-minggu depan,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, indeks angka reproduksi penambahan kasus Covid-19 atau Rt di Jawa Barat sudah berada di bawah 1. “Angka reproduksi Covid kita sekarang sudah kembali di bawah 1, ada di angka 0,75. Jadi sempat lompat ke 1,6, sekarang sudah turun di 0,75,” kata dia.
Dikutip dari situs BNBP, Gugus Tugas Nasional membagi dalam 4 level kriteria zonasi daerah berdasarkan warna sebagai indikator risiko Covid-19, dilihat dari tingkat transmisi dan penyebarannya.
Pertama Zona Hijau atau Tidak Terdampak. Daerah mendapat kategori ini bila risiko penyebaran virus ada, tapi tidak ada kasus positif. Risiko penyebaran tetap ada tapi di tempat-tempat isolasi. Di zona ini beberapa aktivitas boleh dilakukan, diantaranya pembukaan sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat.
Levek kedua Zona Kuning atau Risiko Rendah. Risiko penyebaran Covid-19 terkendali, dan tetap ada kemungkinan transmisi seperti imported case, tapi penyebaran terkendali dan tidak bertambah.
Level ketiga Zona Oranye atau Risiko Sedang. Secara umum risiko penyebaran pada level ini tinggi dan potensi virus tidak terkendali. Di level ini transmisi lokal hingga imported case kemungkinan bisa terjadi dengan cepat. Pemerintah daerah harus memantau klaster baru, dan mengontrol pergerakan melalui testing dan tracking yang agresif.
Kategori terakhir Risiko Tinggi. Di level ini peneybaran virus tidak terkendali. Transmisi lokal terjadi dengan cepat, wabah menyebar luas, dan banyak klaster baru. Di level ini pemerintah daerah wajib melakukan testing yang intensif dan penelusuran kontak dengan agresif pada kasus ODP dan PDP. Dalam keadaan tersebut, masyarakat harus berdiam di rumah.
AHMAD FIKRI