Disdukcapil: Banyak Warga Tidak Laporkan Kematian Selama Pandemi

Selasa, 21 Juli 2020 15:13 WIB

Suherman menyelesaikan peti mati yang akan digunakan untuk memakamkan jenazah sesuai dengan protokol virus corona (COVID-19) di sebuah bengkel di dalam TPU di Jakarta, Rabu, 8 April 2020. Menurut pemprov Jakarta, sebanyak 438 orang telah dimakamkan menurut protokol COVID-19 antara 2 Maret hingga 6 April, dua kali lipat dari angka kematian resmi nasional akibat virus baru tersebut. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Data dan Informasi Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta, Alina Balqis, mengatakan data warga yang melaporkan kematian menurun pada awal pandemi virus corona. Penurunan data kematian mulai terjadi pada Maret hingga Mei 2020.

"Data yang meninggal menurun pada masa pandemi karena banyak yang tidak melaporkan ke Disdukcapil," kata Alina saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Juli 2020.

Rata-rata angka kematian setiap bulan di DKI mencapai 4 ribu kasus. Namun, pada periode Maret-Mei 2020 lalu, data angka kematian hanya berkisar 2-3 ribu per bulan.

Menurut dia, angka kematian berkurang selama pandemi karena pemerintah melonggarkan kebijakan pelaporan. Warga yang ingin memakamkan jenazah bisa langsung memproses pemakaman ke Dinas Pemakaman.

"Sebelum kebijakan PSBB, surat dari Disdukcapil menjadi syarat utama pemakaman. Tapi saat pandemi ada kelonggaran kebijakan tanpa perlu surat dari kami."

Advertising
Advertising

Alina menuturkan pemerintah tidak mau mempersulit warga dalam proses pemakaman. Namun, pemerintah juga tetap memerlukan laporan kematian sebagai data kajian. Semestinya, warga harus melaporkan kematian setelah proses pemakaman selesai.

"Sebab, data orang yang meninggal harus segera dihapus. Data ini akan menyangkut berbagai kebijakan pemerintah nantinya hingga masalah pemilu," ujarnya.

Disdukcapil akan terus mengejar data warga yang belum melaporkan kematian. Saat ini, Disdukcapil berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Kesehatan untuk melacak data kematian yang belum terlaporkan.

Apalagi, pemerintah memperkirakan angka kematian berpotensi meningkat selama pandemi virus corona. "Perkiraan kami angka kematian meningkat. Tapi memang sebagian warga belum lapor."

Selain itu, Disdukcapil akan menurunkan tim hingga ke kelurahan untuk mendata kembali angka kematian yang belum dilaporkan. Sebab, sebagian masyarakat takut melaporkan kematian pada masa pandemi karena khawatir prasangka di masyarakat terhadap Covid-19.

"Mungkin ada masyarakat yang takut dikira meninggal karena Covid-19," ujarnya. "Sejak bulan Juni laporan data kematian sudah naik lagi. Itu data dari kematian sebelumnya yang baru dilaporkan bulan kemarin. Jumlahnya mencapai 8 ribu."

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

12 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

5 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

11 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

12 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya