Cerita Para Pengendara Sepeda di Jakarta

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 26 Juli 2020 05:45 WIB

Pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Ahad, 19 Juli 2020. Bersepeda menjadi tren karena dianggap sebagai alat transportasi untuk menerapkan physical distancing sekaligus menyehatkan. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Tren berkendara sepeda saat ini sedang berkembang pesat di Ibu Kota. Pemerintah DKI Jakarta mencatat peningkatan penggunaan sepeda di Jakarta mencapai 1.000 persen.

Kini para pesepeda dengan mudah terlihat berseliweran di jalanan Jakarta. Salah satunya di sepanjang kawasan perkantoran Jalan Sudirman hingga MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Selain untuk berekreasi para pesepeda itu mengatakan bahwa mereka menggowes sepeda itu untuk ke kantor.

"Intinya buat saya, menggunakan sepeda ini sekalian transportasi untuk kerja juga," ujar Hasan, kepada Tempo ketika melintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Juli 2020.

Menurut dia, ketimbang bawa kendaraan, jika hari Sabtu, ia memilih menggunakan sepeda ke kantor. Hari itu, Hasan mengaku akan ke kantornya di sebuah bank kawasan Jakarta Pusat.

Advertising
Advertising

Pesepeda lain yang ditemui Tempo, Ahmad Hilal, mengatakan bersepeda tak hanya digunakan untuk berekreasi. Namun, sepeda bisa digunakan sebagai transportasi. Misalnya, kata pria 24 tahun ini, ketika berangkat kerja dengan jarak 30 kilometer pergi-pulang, ia memakai sepeda.

"Kebetulan rumah di Setia Budi, kantor di Sunter. Jadi saya setiap hari naik sepeda," kata Hilal. Selain itu, sepeda digunakan karena aktivitas bersepeda, katanya, sedang tren di Jakarta.

Sementara Nia, perempuan berkerudung ini memacu sepeda hanya di waktu tertentu. Bagi dia, sepeda digunakan sebagai alat penunjang rekreasi. "Karena setiap hari kita kerja, kan. Terus Sabtu-Minggu kita bisa olahraga," kata Nia, yang melintasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia dengan empat rekan pria itu.

Nia mengatakan salah satu hambatan yang dihadapi dalam menggowes adalah jalur khusus sepeda. Menurut dia, menggunakan kekurangan lintasan khusus ini membuat pesepeda harus berhati-hati. "Kalau di sini kan rame banget, agak ngeri," kata Nia, sembari menunjuk sekeliling kawasan Bundaran HI.

Ketua Umum Komunitas Bike to Work Indonesia Poetoet Soedarjanto, mengatakan para pencinta sepeda sejauh ini masih memandang aktivitas bersepeda sebatas sarana olahraga dan rekreasi. Ia menilai hal itu dipicu oleh kebijakan pemerintah yang belum menganggap sepeda sebagai alat transportasi.

"Keberanian pemerintah dalam memberikan prioritas bagi 'transportasi hijau' sangat diperlukan," kata pria 52 tahun ini, ketika dihubungi Tempo, Kamis, 23 Juli 2020. "Perlu dukungan political will yang kuat dari pemerintah."

IHSAN RELIUBUN

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

17 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

22 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

26 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

27 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya