Positif Covid-19 DKI Masih Tinggi, Siapa dan Bagaimana Cara Isolasi Mandiri?

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 4 Agustus 2020 19:23 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Terkait soal orang ataupun pasien positif Covid-19, Ketua Pokja Infeksi Emerging Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr. Pompini Agustina menjelaskan bahwa isolasi mandiri bisa dilakukan oleh orang-orang dalam tiga jenis kasus.

Yaitu, orang yang melakukan kontak dengan pasien konfirmasi positif Covid-19, orang terinfeksi virus Corona namun tidak memiliki gejala, dan orang yang terinfeksi virus namun hanya memiliki gejala ringan tanpa komorbid (penyakit penyerta).

"Namun siapa yang bisa menentukan orang-orang untuk melakukan isolasi atau karantina mandiri? Yaitu petugas kesehatan," ujar Pompini dalam diskusi daring pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Pompini mengatakan, selain berwenang menentukan orang yang boleh isolasi mandiri, petugas kesehatan kesehatan dari fasilitas kesehatan primer juga bertugas memonitoring pasien karantina. Petugas kesehatan pula yang bakal menentukan durasi isolasi tersebut untuk menyarankan langkah-langkah selanjutnya, dan menentukan status dari peserta isolasi.

Pompini berujar, isolasi mandiri yang baik harus mengikuti protokol kesehatan. Protokol itu di antaranya adalah memberlakukan jaga jarak di rumah, dan menempatkan peserta isolasi di ruangan tersendiri dengan kondisi ventilasi udara yang baik. Ventilasi udara juga harus tersedia di ruangan berbagi dengan penghuni rumah lainnya, seperti di kamar mandi.

Advertising
Advertising

"Selanjutnya, anggota keluarga lain diusahakan untuk tidur di tempat yang berbeda," kata Pompini.

Jika peserta isolasi mandiri mengalami gejala ringan sehingga membutuhkan perawatan, kata Pompini, maka anggota keluarga yang boleh melakukan perawatan hanya satu orang saja. Anggota keluarga yang merawat, harus dalam keadaan sehat dan tak memiliki penyakit bawaan dan gangguan kekebalan tubuh.

"Berikutnya, orang yang melakukan isolasi mandiri tidak diperkenankan untuk dijenguk," ujar Pompini.

Selama berada di rumah, peserta isolasi mandiri juga harus menggunakan masker. Pompini menyarankan untuk memakai masker bedah. Menurut dia, masker bedah mampu menahan partikel dahak agar tidak terjatuh ke lingkungan di sekitarnya.

Pasien isolasi mandiri juga diminta untuk selalu rajin mencuci tangan dengan sabun serta menyiapkan hand sanitizer. Tisu atau ala-alat yang habis pakai pasien isolasi mandiri juta harus diletakkan di tempat tertutup. Misalnya, tisu harus dibuang di tong sampah tertutup.

"Saat isolasi mandiri, juga harus ada kejujuran di antara kita, tentang gejala-gejala yang dirasakan," kata dia.

Menurut Pompini, waktu isolasi mandiri yang disarankan oleh petugas medis biasanya berkisar antara 10-14 hari. Alasan dibalik pemilihan durasi itu, menurut dia, adalah bahwa kondisi virus di dalam tubuh biasanya akan terus menurun dalam periode tersebut, khususnya bagi orang dengan gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali.

Berita terkait

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 135 Orang, Lima Pasien Sembuh

17 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 135 Orang, Lima Pasien Sembuh

Masyarakat Tangsel diminta tidak panik menghadapi lonjakan Covid-19, meski di beberapa wilayah lain juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

17 Desember 2023

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

Peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19. Imunitas tubuh menurun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya