TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik salah satu restoran di Kota Bogor yang sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, meninggal pada Sabtu, 1 Agustus 2020 pukul 21.00 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor.
Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan pasien tersebut meninggal setelah mengalami gagal nafas. "Iya meninggal karena Covid, almarhum juga disertai penyakit bawaan atau comorbid," kata Retno kepada Tempo melalui sambungan telepon, Ahad 2 Agustus 2020.
Retno mengatakan, sebelum dirawat di RSUD, pasien tersebut sempat dirawat terlebih dahulu di RS Azra. Retno menyebut pasien itu mulai dirawat sejak 24 Juli dan meninggal pada 1 Agustus.
Kemudian keluarganya, yakni istri dan kedua anaknya menjalani perawatan atau isolasi mandiri di kediamannya karena berdalih rumahnya luas dan cukup untuk mengisolasi diri.
Padahal, Retno mengaku sudah meminta mereka dirawat di RSUD. "Total sih enam, tiga keluarga almarhum dan dua saudaranya. Kebanyakan mereka tanpa gejala, tapi positif," kata Retno.
Meski menjalani perawatan dan isolasi mandiri di kediaman pemilik restoran, Retno menyebut mereka di bawah pemantauan tim deteksi aktif alias Detektif dan juga satuan tugas Covid kelurahan. Sehingga jika selama menjalani perawatan dan isolasi mandiri jika diketahui ada gejala yang fatal, maka tim detektif dan satgas covid akan segera melapor.
Retno juga menyebut, kini pihaknya terus melakukan tracing kepada siapapun yang kontak erat dengan pasien dan keluarganya itu. "Kami masih terus melakukan penelusuran. Nanti hasilnya kami infokan dan datanya kami serahkan ke ketua Satgas, pak Wakil (Wali Kota) Dedie Rachim," kata Retno.
Saat dikonfirmasi adanya keterkaitan antara klaster resto di Bantarjati dengan klaster Rumah Sakit Azra, Retno tidak menyebut secara detail. Dia hanya mengatakan, sebelum dirawat dan meninggal di RSUD, pasien itu sempat dirawat di RS Azra.
Retno mengatakan saat ini dirinya fokus pada tugas penelusuran dan akurasi data terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan si pasien. "Termasuk yang tertular asal Kabupaten Bogor pun kami koordinasikan dengan Satgas Covid nya," kata Retno.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid yang juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, mengatakan dalam kurun dua hari periode 31 Juli dan 1 Agustus ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 17 orang. Dua belas kasus di antaranya didapat dari RS Azra dan satu resto. Dedie mengatakan utuk RS Azra, yang terpapar di luar tenaga kesehatan yakni security, penjaga tamu dan tukang parkir. Untuk klaster resto, terkonfirmasi satu keluarga pemilik resto positif Covid. "Sebab itu kami meminta resto ditutup dulu sementara, selama 14 hari," kata Dedie.