Penularan Covid-19 di Jakarta Pusat Tinggi, Ini Penjelasannya

Reporter

Imam Hamdi

Sabtu, 15 Agustus 2020 23:15 WIB

Petugas Damkar DKI Jakarta menyemprotkan cairan disinfektan di halte bus Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu, 20 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di JPO dan halte bus di kawasan Sudirman-Thamrin itu bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pusat Erizon Safari membenarkan wilayahnya menjadi kawasan dengan angka Incidence Rate (IR) Covid-19 di Ibu Kota. IR Covid-19 merupakan angka yang menggambarkan laju kasus baru pada populasi dan periode waktu tertentu.

Menurut dia, laju penularan virus cukup tinggi di wilayahnya karena puskesmas aktif melakukan penjangkauan. "Sehingga penemuan kasus juga banyak," kata Erizon melalui pesan singkat, Jumat, 14 Agustus 2020. "Jakpus (Jakarta Pusat) rata-rata tracing bisa 400-500 swab perhari."

Peningkatan kasus penularan bertambah cepat karena sebagian masyarakat mengabaikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan jaga jarak. "Itu harus diakui."

Erizon mengatakan pemerintah telah berupaya untuk menekan penularan Covid-19 dengan meningkatkan penindakan pelanggaran protokol kesehatan hingga rencana memasang peti jenazah untuk media sosialisasi kepada warga bahaya wabah ini. "Kami telah menerapkan area wajib masker," ujarnya.

Data yang diterima Tempo, kecepatan IR Covid-19 di Jakarta Pusat pada 23 Juli hingga 6 Agustus mencapai 45,31. Dengan kecepatan penularan tersebut Jakarta Pusat menjadi zona merah penularan Covid-19 berdasarkan data IR virus ini.

Advertising
Advertising

Sedangkan tiga wilayah bersatus oranye dan dua berstatus kuning. Tiga wilayah yang masuk zona oranye adalah Jakarta Barat dengan IR Covid-19 mencapai 24,39, Jakarta Utara (32,88) dan Jakarta Timur (25,07). Sedangkan, zona kuning berada di Jakarta Selatan (17,27) dan Kepulauan Seribu (12,26).

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, menyarankan Pemerintah DKI merumuskan klaster wilayah penularan virus Covid-19 di permukiman.

"Wabah ini sifatnya klastering. Jadi harus melakukan PSBB klastering," kata Tri saat dihubungi, Rabu, 12 Agustus 2020.

Pemerintah bisa mengisolasi wilayah yang dianggap menjadi klaster penularan Covid-19. Pemerintah bisa mengkarantina wilayah dengan cakupan tingkat RW, kelurahan, kecamatan hingga kota.

"Yang penting jangan ada istilah PSBB transisi. Karena pemerintah akan membungkus zona merah dengan PSBB klaster," ujarnya.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

15 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

15 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

19 hari lalu

Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya