PT Semen Tonasa Diguncang Unjuk Rasa 3 Ribu Karyawan

Reporter

Editor

Rabu, 27 Agustus 2003 15:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 3 ribu karyawan PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, Makasar, Sulawesi Selatan, menggelar unjuk rasa, Jumat (5/10) pagi. Mereka mengancam akan merebut manajemen dan operasional perusahaan bila pemerintah tetap ngotot memberlakukan put option terhadap PT Semen Gresik Grup (induk perusahaan PT Semen Tonasa).

Kendati demikian roda produksi pabrik tidak sampai lumpuh. Kekuatan pengunjuk hanya separuh dari seluruh karyawan PT Semen Tonasa yang mencapai 6.000 orang. Sebagian berunjuk rasa, sebagian lagi bekerja. Dalam aksi itu, 30-an kendaraan alat berat seperti tank truk, trailer, loder, dikerahkan pengunjuk rasa. Klakson dibunyikan bersahut-sahutan, memekakkan telinga, untuk memeriahkan yel-yel ara pengunjuk rasa. Aksi itu juga dimeriahkan oleh sejumlah spanduk, yang berbunyi, Spin Off, Tonasa Jadi Neraka; Menolak Put Option, bukan saja untuk saat ini, tapi berpikir untuk nasib generasi yang akan dating; Karyawan Bertekad Mempertahankan Semen Tonasa Grup Sampai Titik Darah Terakhir..

Ada 3 tuntutan pengunjuk rasa. Pertama, menolak pelaksanaan put option oleh pemerintah terhadap PT Semen Gresik Group, yang di dalamnya mencakup PT Semen Tonasa. Kedua, mendesak pemerintah segera melaksanakan spin off PT Semen Tonasa dari PT Semen Gresik. Ketiga, apabila pemerintah tetap meneruskan rencananya untuk melakukan put option, seluruh karyawan akan mengambil alih manajemen dan operasional pabrik berkapasitas produksi 3semen ,4 juta ton pertahun itu

Ketua Serikat Karyawan Semen Tonasa, HM. Yusuf Ashad, mengatakan bahwa seluruh karyawan yang umumnya memegang posisi eselon satu ke bawah telah siap menduduki pabrik itu. Mereka, kata Ashad, memegang posisi-posisi kunci dalam pengoperasan pabrik. Kalau pemerintah melaksanakan put option, kita akan mengambil alih manajemen dan operasional pabrik. Kami akan menjual sendiri semen, untuk kepentingan negara, ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Spin Off PT Semen Tonasa, H. Syamsu Alam Bulu, menyatakan mendukung seluruh aspirasi dan tuntutan para karyawan. Termasuk, kemungkinan didudukinya pabrik semen itu oleh karyawan. Dari pada dikuasai pihak asing, lebih baik kalau karyawan sendiri yang mengambil alih manajemennya. Tim spin off mendukung hal itu kalau memang pemerintah tetap melakukan put option dan menolak spin off, tandas Alam.

Asisten Ketataprajaan Pemerintah Provinsi Sulsel ini mengungkapkan, put option hanya akan melegalisir penguasaan industri semen dalam negeri oleh kekuatan kartel asing. Dalam jangka panjang, katanya, put option sangat tidak menguntungkan. Pasalnya, akan menjadi beban terhadap membengkaknya public expenditure yang sangat membahayakan stabilitas anggaran pemerintah maupun swasta. Dampaknya, harga jual semen dalam negeri akan melambung. Harga jual semen yang meningkat diprediksi akan segera dilakukan kartel asing sebagai alternatif paling aman dibandingkan pilihan investasi untuk pengembangan kapasitas, kata Alam. (Muannas)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

4 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

4 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

7 menit lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

9 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

11 menit lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

22 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

32 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

38 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

51 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya