35 kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor, 26 orang Masih dirawat di Rumah Sakit

Reporter

Antara

Jumat, 21 Agustus 2020 07:47 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya masuk ke dalam bilik disinfektan sebelum melaksanakan shalat Jumat berjamaah di Masjid Baitur Ridwan, Cilendek Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 29 Mei 2020. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 26 di Kota Bogor masih dirawat di rumah sakit karena mengidap Covid-19. Mereka adalah bagian dari 35 orang dari klaster keluarga yang terjangkit virus mematikan itu.

Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menjadi daerah paling merah karena ada 35 warganya yang ditemukan terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster keluarga.

"Dari 35 orang warga yang terkonfirmasi, saat ini yang masih sakit dan dirawat di rumah sakit ada 26 orang," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Kamis, 20 Agustus 2020.

Menurut Bima Arya, penularan COVID-19 di Kelurahan Semplak didominasi klaster keluarga atau penularan lokal.

Penularan COVID-19 di Kelurahan Semplak bermula dari kegiatan keagamaan yakni takziah yang diadakan sebuah keluarga. Setelah kegiatan itu, dan dilakukan swab tes, ditemukan 22 warga yang hadir terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 16 warga Kota Bogor dan enam warga Kabupaten Bogor.

Senin, 17 Agustus, ditemukan tambahan 13 orang lagi terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster Semplak, sehingga seluruhnya menjadi 35 orang.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan dari 35 kasus positif di klaster keluarga Semplak, 29 orang adalah warga Kota Bogor serta enam orang warga Kabupaten Bogor. Penemuan kasus baru ini, kata Dede, memberikan makna bahwa Kota Bogor yang saat ini berada di zona oranye atau risiko sedang. “Masyarakatnya harus betul-betul mematuhi protokol kesehatan secara ketat.”

Dedie mengatakan asal-usul penularan COVID-19 di rumah tangga dari "imported case" atau dari aktivitas warga Kota Bogor bepergian ke luar kota dan tertular COVID-19. Setelah kembali, menularkan ke keluarganya.

Bima Arya maupun Dedie A Rachim terus mengingatkan warganya untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penularan COVID-19. "Jangan sampai Kota Bogor yang pernah memasuki zona kuning atau risiko ringan kembali menjadi zona merah atau risiko tinggi," kata Dede.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya