Epidemiolog Soal Tiap Keluarga Agar Ada Kader Covid-19: Terkesan Pemprov Takluk

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 23 Agustus 2020 14:53 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunus Miko Wahyono mengatakan anjuran pemerintah agar tiap keluarga mempunyai kader Covid-19, tidak bakal berjalan. Sebabnya, latar belakang pendidikan warga Ibu Kota tidak merata.

"Anjuran pembentukan kader di tiap keluarga ini tidak akan berhasil. Kalau pendidikan merata bisa aturan ini diterapkan," kata Tri saat dihubungi, Minggu, 23 Agustus 2020. "Perbedaannya latar belakang pendidikan menjadi tantangan kebijakan ini diterapkan."

Menurut epidemiolog ini, masyarakat kini semakin abai dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Terutama warga yang berada di sekitar Ibu Kota. "Sebagian masyarakat sekarang seperti sudah menganggap Covid-19 tidak lagi berbahaya," ujar Tri.

Baca juga : Terpopuler Metro: Penularan Covid-19 di Bogor, Gaduh Proyek Kampung Susun Akuarium

Tri menyarankan pemerintah lebih baik menerapkan kebijakan membatasi setiap akses keluar masuk di setiap rukun warga (RW). Terutama di lokasi yang menjadi zona merah.

Dengan melakukan pembatasan dan pengawasan orang, kata dia, upaya menekan laju penularan virus lebih bisa ditekan. Sebabnya, wabah ini bersifat klaster. "Karena sifatnya klaster, maka diawasi dengan melakukan klastering wilayah," ucapnya.

Advertising
Advertising

Menurut Tri, anjuran agar setiap keluarga membentuk kader Covid-19, membuat kesan pemerintah sudah menyerah dalam menghadapi wabah ini. Sebab, pemerintah meminta warga yang berusaha menangani sendiri dengan membentuk kader tersebut.

"Jangan mudah menjatuhkan kebijakan di tangan masyarakat sendiri untuk mengaturnya," ujarnya. "Ini terkesan pemerintah menyerah."

Mengacu Undang-undang Wabah, kata dia, peran terbesar dalam menanggulangi wabah adalah kebijakan pemerintah. Salah satunya dengan melakukan karantina wilayah.

Tri menyarankan pemerintah mengantikan kader kesehatan dari tingkat puskesmas hingga provinsi untuk gencar melakukan penyuluhan. "Kalau meminta tiap warga membentuk kader Covid-19, tidak berguna. Tidak akan jalan juga," ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta tiap keluarga menunjuk satu orang yang bertugas memastikan keluarga paham bahaya Covid-19.

"Kami minta setiap rumah menunjuk satu orang sebagai kader Covid-19 atau sebagai satgas atau sebagai apapun yang tugasnya memastikan anggota keluarga memahami dan mengerti bahaya Covid-19," kata Ahmad Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.

Tugasnya adalah untuk memastikan setiap anggota keluarga memahami dan senantiasa melaksanakan protokol Covid-19, di antaranya memakai masker tiap hari, cuci tangan dan jaga jarak. "Jika di unit terkecil di rumah masing-masing sudah disiplin, patuh dan taat, Insya Allah di unit yang lebih besar lagi kita patuh dan taat juga," kata Wagub DKI ini.

IMAM HAMDI | ANTARA

Berita terkait

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

14 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

14 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

28 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

36 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

50 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya