Fakta Seputar Rencana Anies Baswedan Bikin Jalur Sepeda di Jalan Tol
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 27 Agustus 2020 07:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan satu lajur Jalan Tol Dalam Kota dijadikan jalur khusus sepeda. Usulan tersebut tertuang dalam surat permohonan bernomor 297/-1.792.1 yang berisi rencana pembuatan jalur sepeda di Tol Dalam Kota ruas Cawang-Tanjung Priok (ruas Kebon Nanas-Plumpang) itu.
Surat permohonan bertarikh 11 Agustus 2020 itu dalam beberapa hari terakhir mengundang perhatian masyarakat hingga ramai dibicarakan pengguna media sosial. Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo membenarkan usulan tersebut.
"Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai dari Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok, satu sisi yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara," ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Rabu 25 Agustus 2020.
Berikut sejumlah alasan DKI mengusulkan jalur sepeda di jalan tol:
- Khusus untuk pesepeda road bike
Syafrin mengatakan jalur sepeda sementara tersebut khusus untuk pesepeda road bike atau sepeda dengan kecepatan tinggi. Jika disetujui jalur terbentang sepanjang 10-12 kilometer dua arah di sisi barat ruas jalan dari pukul 06.00-09.00 pagi.
Menurut Syafrin, pesepeda road bike tersebut memiliki spesifikasi tersendiri karena berkecepatan tinggi dan berkelompok, maka Dishub mencoba memfasilitasi dengan menyediakan jalur sepeda tersebut. Menurut dia, jika difasilitasi bersamaan dengan warga pesepeda lainnya akan berpotensi membahayakan pesepeda lainnya.
"Untuk itu perlu pemikiran agar disiapkan satu ruang yang kemudian bisa mereka gunakan untuk melakukan kegiatan dengan road bike ini. Karena memang spesifikasi yang dibutuhkan harus memiliki jalur yang panjang dan yang memadai adanya di jalan tol," ujarnya.
<!--more-->
- Ada Rekayasa Lalin
Syafrin menyatakan pemerintah akan merekayasa lalu lintas jika usulan itu disetujui. Pemerintah bakal menutup ruas tol di sisi barat. Selain itu juga akan diberi cone traffic sebagai pembatas sepanjang jalur sepeda tersebut.
"Tentu ada manajemen pengalihan dan rekayasa lalin pengalihan arus, jadi jalan tol di sisi baratnya dari Kebon Nanas sampai dengan Plumpang itu ditutup," ujarnya.
Syafrin mengatakan rencana tersebut berangkat dari animo warga DKI yang saat ini cukup tinggi dalam bersepeda baik sebagai alat transportasi atau untuk berolahraga. Hal tersebut kata dia terlihat dari jumlah pesepeda yang melintas di jalur sepeda Sudirman-Thamrin.
Namun Syafrin menyatakan usulan tersebut masih akan dibahas dan menunggu keputusan dari Menteri PUPR. "Dan tetap pelaksanaannya pun menunggu surat izin dari pak menteri," katanya.
<!--more-->
- DPRD Anggap Mengancam Keselamatan Pesepeda
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai jalur sepeda di jalan tol merupakan usul yang teramat janggal dan tak masuk akal.
"Ini teramat janggal dan dari segi keamanan sangat tidak masuk akal. Ini kan hanya kebutuhan hari Minggu, dari Cawang ke Priok, sebaiknya jangan mengorbankan keselamatan masyarakat," kata Gilbert saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.
Salah satu kejanggalan itu, kata dia, pengemudi kendaraan roda empat harus berkorban karena ruas tol tersebut ditutup pada sisi barat demi para pesepeda yang sebenarnya juga terancam jiwanya karena kondisi angin di tol berjenis layang tersebut tidak dapat diduga.
"Janggal, dari safety sangat gak masuk akal, pengemudi mobil yang berkorban gak boleh masuk tol, padahal sudah bayar," kata Gilbert.
Selain itu, kata Gilbert, di tol tersebut sudah pasti akan dibutuhkan tenaga yang banyak untuk mengawasi keamanannya. Terlebih saat ini masa pandemi Covid-19 yang masih merebak sehingga juga perlu pengawasan protokol kesehatan.
"Mengawasi masyarakat selama Covid saja tidak optimal, sekarang petugas mau ditambah kerjaan yang tidak jelas," tutur Gilbert.
IMAM HAMDI | TAUFIQ SIDDIQ