Petugas medis Puskesmas Kecamatan Duren Sawit saat memberikan penjelasan pada pengunjung puskesmas di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis, 11 Juni 2020. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau agar puskesmas disetiap kecamatan untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan swab PCR bagi wilayah tersebut. Salah satu puskesmas tersebut yakni Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pemerintah sedang merancang aplikasi untuk meningkatkan rasio lacak atau kontak tracing penularan Covid-19. Idealnya rasio lacak untuk menelusuri kasus penularan Covid-19 dari satu temuan adalah 5-25 orang.
"Kami akan dibantu aplikasi supaya memudahkan (pelacakan)," kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Jumat, 28 Agustus 2020. Dari skor satu sampai lima, rasio lacak DKI mendapatkan skor satu dengan indikator merah.
Widyastuti menuturkan rasio lacak di DKI masih minim karena pemerintah masih kesulitan dalam melakukan penelusuran kasus. Sebabnya, banyak warga yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 lupa perjalanan mereka selama 14 hari. "Sehingga itu menyulitkan untuk mencari kontaknya."
Dengan adanya aplikasi untuk membantu pelacakan, Widyastuti berharap warga yang positif semakin cepat ditemukan dan segera diisolasi. "Lagi kami siapkan (aplikasi pelacakan Covid-19)," ujarnya