TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 100 anggota Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Rabu (26/6) siang mendatangi Gedung DPRD DKI. Mereka berorasi menolak Sutiyoso yang mencalonkan kembali sebagai gubernur DKI. Sebagian besar massa FPI yang mengenakan baju koko, jubah putih serta mengenakan sorban, ciri khas FPI hanya berkumpul di luar pagar di pinggir Jalan Kebon Sirih karena tidak diperkenankan masuk ke halaman gedung. Mereka juga berorasi dan meneriakkan yel-yel khas FPI, seperti “33 tahun Islam dibohongi”, “Lawan, lawan, lawan!”, “Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Massa juga menggelar spanduk yang bertuliskan “Tolak Sutiyoso, Si Firaun Kecil”, ”FPI DKI Jakarta Menolak Sutiyoso dan Mengutuk yang Mencalonkannya”. Aksi yang diawasi secara ketat aparat Polda Metro Jaya yang datang menumpang dua truk itu sempat memacetkan arus lalu lintas Jalan Kebon Sirih. Mereka menolak Sutiyoso karena dianggap bertanggung jawab terhadap perjudian dan premanisme di ibukota, tidak berperikemanusiaan dalam melakukan pembakaran rumah kumuh milik orang kecil dan cacat moral karena kerap nongkrong di tempat hiburan malam. Selain itu, Sutiyoso juga terlibat peristiwa 27 Juli. FPI juga meminta tempat hiburan malam diliburkan pada saat hari-hari besar Islam. (Dimas Adityo-Tempo News Room)